Cari Ilmu Baru

Dosa Yang Lebih Hebat dari Berzina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.

Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik lehernya sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musaberapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.

Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"

Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

"Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?" "Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran.

"Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya.

Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH > Abdurrahman Arroisy) Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.
Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

KETIKA CINTA TERURAI MENJADI PERBUATAN

Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku memutuskan untuk encintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan...

Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya.
Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata...

Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan.
Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh perbuatan.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati disini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu. Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.

Cinta yang tidak terurai jadi perbuatan adalah jawaban atas angka-angka
perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.

NASEHAT IMAM AL-GHAZALI

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya, pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman, dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban sampean benar, kata Iimam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat. Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Semoga kita bisa mengambil Pelajaran dan memetik manfaat dari Nasehat Imam Al Ghazali tersebut. Amiiin

Sebuah Renungan, Teguran, Sekaligus Doa

Kawan, hidup ini ternyata,tidak sekedar mengejar cita-cita pribadi saja
Di luar sana masih banyak orang tidak punya rumah
Masih banyak orang yg bahkan tidak tahu apakah besok pagi dia masih bisa makan
Masih banyak anak-anak yang bahkan tidak tahu sampai kapan mereka akan terus tidur beratapkan langit yang bahkan terkadang memuntahkan air dan beralaskan tanah yang keras
Masih banyak mereka yang masa depannya tidak jelas
Tapi sayangnya kita sering lupa akan hal itu
Seringkali kita hanya ingat dan berempati hanya saat penderitaan mereka disodorkan depan muka kita. Selebihnya, mungkin kita lupa. Padahal seharusnya kita lah yang mencari tahu. Kita yang mencari fakta-fakta, bukan menunggu untuk ditemukan oleh fakta. Tapi sayangnya, kenyataan yang sering terjadi adalah kita hanya menunggu.
Masih banyak mereka yang tidak mandi karena alasan-alasan yang mungkin bagi kita mudah saja, seperti air bersih, sabun, dll. Sedangkan kita pun mungkin secara sadar maupun tidak sering membuang-buang air bersih atau memiliki banyak sabun yang tidak terpakai. Masih banyak mereka yg tidak memiliki baju selain yang menempel di tubuh mereka dan kita masih sempat mengeluh ngeluh karena baju kotor yang menumpuk? Ingatlah kawan..itu artinya kita beruntung memiliki banyak baju.
Masih banyak mereka yang tidak memiliki orang tua dan kita terkadang sering menggerutu hanya karena ditegur orang tua?
Ingatlah kawan..itu artinya kita beruntung karena masih diizinkan Allah untuk mewujudkan rasa sayang dan membalas kebaikan orang tua kita.
Seringkali kita mengeluh dan mengomel karena kelelahan berjalan kaki. Ingatlah kawan..itu artinya kita masih punya kaki dan tubuh yang berfungsi dengan baik.
Apapun yang terjadi..
Seburuk apapun keadaan kita,,cobalah kita pandang dari sudut pandang yang berbeda
Dan kita akan menemukan dan pada akhirnya mengerti cara Allah menyayangi, mendidik, dan memberi yang terbaik untuk kita
Because we are loved
Tapi kenapa kita sering lupa?
Kenapa kita sering tidak berinfaq jika tidak diminta?
Kenapa tidak mencari tahu di mana kita bisa berinfak?
Kawan..
Hidup tidak hanya bersemangat berprestasi dalam bidang akademik, organisasi, atau pekerjaan
Semua itu bagus sekali namun semangat dan prestasi luar biasa itu tidak ada artinya bila implementasinya sama dengan nol
Tidak ada artinya bila ternyata kita sampai lupa dengan orang-orang di luar sana
Mereka yang menjadi korban kemerdekaan yang blum merdeka
Mereka yang menjadi korban para pejabat yg bagai kacang lupa kulitnya itu
Mereka yang terlupakan, mereka yg dibohongi, mereka yg tertindas, mereka yg terjajah oleh 'kemerdekaan' negeri ini
Kawan..
Bersyukurlah punya banyak makanan
Banyak sekali orang yg kelaparan di dunia ini
Di Ethiopia, India, Indonesia, atau bahkan mungkin beberapa meter dari tempat kita duudk saat ini
Jadi ingatlah kawan..Jangan sampai kita membiarkan makanan membusuk di kulkas atau menjadi basi di dalam lemari / tudung saji
Kawan..
Mari kita luangkan waktu..,,untuk bersyukur
Ya, untuk bersyukur
Karena selalu harus ada waktu untuk bersyukur
Jangan sampai kita bersikap tidak tahu diri
Jangan sampai kita rutin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman namun tidak ingat untuk berterima kasih kepada Allah
Kawan...
Mari kita menghargai setiap waktu yang terlewat karena waktu tidak dapat berputar kembali
Bahkan Leonardo Da Vinci pernah menyatakan keheranannya mengenai manusia yangg sering tidur. Ia berpendapat manusia hidup tersebut seperti orang mati saja karena apa bedanya orang yang msh hidup dengan yang sudah meninggal apabila yang hidup juga tidak melakukan apa-apa (baca: sia2)?
Kawan..
Lihat ke negeri Palestina sana
Ke negeri para bayi yang terlahir untuk hidup di surga
Ke negeri yg para penghuninya waspada setiap saat terhadap pengeboman, penjarahan, pembunuhan, dan segala ketidakadilan yg dilakukan oleh orang2 yg mengatasnamakan perebutan kembali tanah milik mereka
Ke negeri yang pedih karena para muslim yg seharusnya bertitel saudara tidak bertindak sepertt saudara (baca: tidak mendukung)
Kawan..
Skali lagi, ingatlah..
Kita harus peka
Selalu lihat ke bawah tapi jangan lupa lihat ke atas juga

MENJADI IKHLAS saat Hati TIDAK BISA IKHLAS...

Mencoba Ikhlas dengan keadaan yang tidak bisa membuat ikhlas adalah
suatu yang sulit, tapi ternyata dengan Keikhlasan seseorang benar-benar
menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna, contoh dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya kemarin saat meminta istri untuk iklhas saat kehilangan tas di meja kerja dikantornya, memang agak sedikit susah, tetapi Ketika kita memintanya untuk bermunajad dan mengikhlaskan atas ketidak iklasan yang terjadi pada apa yang terjadi, insya Allah pasti ada hikmah dibalik semua cobaan yang terjadi.

Rasa Ikhlas bisa berkaitan dengan kebahagiaan. Jadi jika kita bisa membuat dan mengkondisikan suasana hati kita pada posisi ikhlas maka kita akan merasa bahagia atau tenang. Pernahkan kita tiba-tiba hati kita merasa bahagia tanpa sebab apapun. Rasa itu sebenarnya diakibatkan oleh rasa Ikhlas atas apa yang kita terima baik saat karunia yang kita dapat atau musibah yang kita dapat.

Selain membuat diri merasa bahagia dan tentram, apa sih manfaatnya disaat kita ikhlas? Jika kita Ikhlas kita akan merasa kita menyerahkan semua masalah kita kepada Tuhan. Doa kita akan diterima jika kita merasa ikhlas. Jadi kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah ini akan berubah menjadi makhluk yang kuat se alam semesta jika kita pada zona Ikhlas atau berserah diri kepada Tuhan, karena segala keinginan kita mungkin akan di kabulkan.
Yang lebih kuat dari gunung adalah besi, yang lebih kuat dari besi adalah
api, yang lebih kuat dari api adalah air yang lebih kuat dari air adalah
angin. Yang lebih kuat dari angin adalah manusia yang ikhlas.

Perlu diingat saat ditimpa suatu musibah pasti akan sulit kita ikhlas
menerima apa yang terjadi kepada kita, tapi coba lagi ingat dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, Setiap tangisan pasti akan ada ada sebuah senyuman.
Seorang yang ikhlas akan memiliki kekuatan yang besar. Ia seakan-akan
menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya yang selalu tenang dan damai.

Seseorang yang selalu meratapi apa yang terjadi, menyesali kesalahan atau kekeliruan yang dibuat dan terpaku pada waktu mereka yang terbatas hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan dan dan keputusasaan dengan sebuah keikhlasan menerima apa yang terjadi, akan membuat kita kembali menatap sesuatu kejadian dengan penuh pesona, terima dengan ikhlas apa yang kita miliki, apa yang terjadi, dan apa yang menimpa kita, maka tidak akan ada lagi sesuatu menjadi sebuah beban.

Janganlah pernah merasa terlalu terhimpit, terkekang karena di dunia ini
segala sesuatu pasti berubah, saat hati tidak bisa ikhlas, coba lah berdoa
untuk bisa ikhlas atas ketidak ikhlasan kita. tataplah masa depan, jalani
dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, karena pasti dibalik sebuah
permasalahan pasti akan muncul kemudahan. Satu hal ikhlas itu tidak berarti pasrah, ikhlas itu menerima dengan baik apa yang terjadi, dengan tetap berusaha mencapai apa yang kita inginkan.

Menjadi ikhlas saat hati tidak bisa menjadi ihklas adalah tetap yang
terbaik, ujian atau cobaan pasti akan terus mengalir, ikhlas menerima dan
sabar menjalani adalah sebuah kunci dalam menjalani semua yang ada.

"YA Allah ikhlaskan hamba atas ketidakihklasan hati, Asal Engkau terus
bersama ku ya Allah"


Erwin Arianto

CINTA ITU SEPERTI MENUNGGU BIS SAJA...

Sebuah bis datang, dan kau bilang, "Wah...terlalu sumpek dan panas, nggak bisa duduk nyaman nih! aku tunggu bis berikutnya saja"

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh bisnya kurang asik nih dan kok gak cakep begini... nggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kau berminat, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,

"Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan". Maka kamu membiarkan bis keempat pergi..

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor. Ketika bis kelima datang, kau sudah tak sabar, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kau tuju!

Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama..

Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kau pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk 'calon', tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita. Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kau masih bisa berteriak 'Kiri !' dan keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kau benar-benar menemukan bis yang kosong, kau sukai dan bisa kau percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu, kau dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu. Untuk dia memberi kesempatan kau masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Bis seperti apa yang kau tunggu?

BICARA TANPA ILMU

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, artinya:
“Dan janganlah engkau ikuti apa yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang-nya, sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati semuanya itu akan di tanya” (QS Al-Isra’: 36).

Dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Barang siapa berbicara tentang al Qur’an dengan akalnya atau tidak dengan ilmu, maka hendaklah ia menyiapkan tempatnya di neraka” (Hadist seperti ini ada dari 2 jalan, yaitu Ibnu Abas dan Jundub. Lihat Tafsir Qur’an yang diberi mukaddimah oleh Syeikh Abdul Qadir Al-Arnauth hal. 6, Tafsir Ibnu Katsir dalam Mukaddimah hal. 13, Jami’ As-Shahih Sunan Tirmidzi jilid 5 hal.183 no. 2950 dan Tuhfatul Ahwadzi jilid 8 hal. 277).

“Barang siapa mengamalkan sesuatu amal yang tidak ada perintah kami atasnya, maka amalnya itu tertolak.” (Shahih Muslim, Syarah Arba’in An-Nawawi hal. 21 Pembatalan Kemungkaran dan Bid’ah).

Dari Salamah bin Akwa berkata, Aku telah mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mengatakan atas (nama)ku apa-apa yang tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di Neraka.” (HR Al-Bukhari I/35 dan lainya).

“Cukup bohong seseorang manakala dia membicarakan setiap apa yang dia dengar.” (HR. Muslim dalam muqaddimah shahihnya).

Nasihat Salafus Shalih.
Abu Darda berkata: “Kamu tidak akan menjadi orang yang bertaqwa sehingga kamu berilmu, dan kamu tidak menjadi orang yang berilmu secara baik sehingga kamu mau beramal.” (Adab dalam majelis-Muhammad Abdullah Al-Khatib). Beliau juga berkata : “Orang-orang yang menganggap pergi dan pulang menuntut ilmu bukan termasuk jihad, berarti akal dan pikiranya telah berkurang.”

Imam Hasan Al Basri mengatakan: Tafsir Surat-Baqarah ayat 201; “Ya Tuhan, berikanlah kami kebaikan di dunia (ilmu dan ibadah) dan kebaikan di akhirat (Surga).”

Imam Syafi’i berkata : “Barang siapa yang menginginkan dunia maka hendaklah dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat maka hendaklah dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya maka hendaklah dengan ilmu.” (Al-Majmu’, Imam An-Nawawi).

Imam Malik berkata : “Ilmu itu tidak diambil dari empat golongan, tetapi diambil dari selainnya. Tidak diambil dari orang bodoh, orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya, yang mengajak berbuat bid’ah dan pendusta sekalipun tidak sampai tertuduh mendustakan hadits-hadits Rasulullah, juga tidak diambil dari orang yang dihormati, orang saleh, dan ahli ibadah yang mereka itu tidak memahami permasalahanya.”

Imam Muhammad Ibnu Sirin berkata: “Sesungguhnya ilmu itu dien, maka lihatlah dari siapa kamu mengambil dienmu. Para ulama salaf memahami betul bahwa sebab-sebab terjadinya penyimpangan di kalangan orang-orang yang sesat pada asalnya karena kekeliruan tashawur (pandangan/wawasan) mereka tentang batasan ilmu.” (Lihat Al-Ilmu Ushulu wa Mashadiruhu wa Manahijuhu Muhammad bin Abdullah Al-Khur’an, cet. I 1412 H, Dar Al-Wathan lin Nasyr, Riyadh, hal. 7).

Orang-Orang salaf berkata : “Waspadalah terhadap cobaan orang berilmu yang buruk (ibadahnya) dan ahli ibadah yang bodoh.” (Al-wala’wal bara’ hal. 230)

Imam Asy-Syafi’i memberi nasihat kepada murid-muridnya : “Siapa yang mengambil fiqih dari kitab saja, maka ia menghilangkan banyak hukum.” (Tadzkiratus sami’ wal mutakallim, Al-Kannani, hal.87, Efisiensi Waktu Konsep Islam. Jasmin M. Badr Al-Muthawi, hal 44).

Abdullah bin Al-Mu’tamir berkata: “Jika engkau ingin mengerti kesalahan gurumu, maka duduklah engkau untuk belajar kepada orang lain.” (riwayat Ad-Darimi dalam Sunannya I/153).

Riwayat Ibnu Wahab yang diterima dari Sofyan mengatakan: “Tidak akan tegak ilmu itu kecuali dengan perbuatan, juga ilmu dan perbuatan tidak akan ada artinya kecuali dengan niat yang baik. Juga ilmu, perbuatan dan niat yang baik tidak akan ada artinya kecuali bila sesuai dengan sunnah-sunnah.” (Syeikh Abu Ishaq As-Syatibi, Menuju jalan Lurus).

Ibrahim Al-Hamadhi berkata: “Tidaklah dikatakan seorang itu berilmu, sekalipun orang itu banyak ilmunya. Adapun yang dikatakan Allah orang itu berilmu adalah orang-orang yang mengikuti ilmu dan mengamalkanya, dan menetap dalam perkara As-Sunnah, sekalipun jumlah ilmu-ilmu dari orang-orang tersebut hanya sedikit.” (Syeikh Abu Ishaq As–Syatibi, Menuju jalan Lurus).

Keutamaan pencari ilmu dan yang mengatakan seseorang itu ahli ilmu
Rasulullah Shallallahu ''alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mencari satu jalan menuntut ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Allah Subhanahu Wa Ta''ala berfirman,artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semaunya (ke medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali.” (At-Taubah: 122).

Imam Muslim mengatakan kepada Imam Bukhari: “Demi Allah tidak ada di dunia ini yang lebih pandai tentang ilmu hadist dari engkau.” (Tarikh Bukhari, dalam Mukadimah Fathul Bari).

Imam Syafi’i berkomentar tentang Imam Ahmad: “Saya pergi dari kota Baghdad dan tidak saya tinggalkan di sana orang yang paling alim dalam bidang fiqih, yang paling wara’ dalam agamanya dan paling berilmu selain Imam Ahmad.” (Thobaqatus Syafi’I, As-Subki / Efisiensi Waktu Konsep Islam, Jasim m. Badr Al-Muthawi, hal.91)

Orang yang menuntut ilmu bukan kepada ahlinya
Dari Abdullah bin Ash ia berkata, aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ''alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu di kalangan umat manusia setelah dianugerahkan kepada mereka, tetapi Allah mencabut ilmu tersebut di kalangan umat manusia dengan dimatikannya para ulama, sehingga ketika tidak tersisa orang alimpun, maka manusia menjadikan orang-orang bodoh menjadi pimpinan. Mereka dimintai fatwanya, lalu orang-orang bodoh tersebut berfatwa tanpa ilmu.“

Dalam riwayat lain: “dengan ra’yu/akal. Maka sungguh perbuatan tersebut adalah sesat dan menyesatkan.“ (HR.Al-Bukhari I/34).

“Apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah saatnya (kebinasaannya).” (Shahih Bukhari bab Ilmu).

“Sesungguhnya termasuk tanda-tanda kiamat adalah dicarinya ilmu dari orang rendahan.” (lihatkitab Silsilah Hadist Shahih no. 695).

“Ya Allah aku mohon perlindungan-Mu agar aku dijauhkan dari ilmu yang tidak berguna (ilmu yang tidak aku amalkan, tidak aku ajarkan dan tidak pula merubah akhlakku), dan dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah puas dan do’a yang tidak terkabulkan.” ( HR. Ahmad, Ibnu Hiban dan Al-Hakim)

“Ya Allah berikanlah kepadaku manfaat dari ilmu yang Engkau anugerahkan kepadaku , dan berilah aku ilmu yang bermanfaat bagiku dan tambahkanlah kepadaku ilmu” (Jami’ Ash-Shahih, Imam Tirmidzi no. 3599 Juz V hal. 54)

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang bermanfaat dan amal yang diterima” (Hisnul Muslim, hal. 44 no. 73).

“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu sedangkan kamu mengetahuinya.” (Al-Baqarah: 42).

“Wahai orang-orang beriman, masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208).

Diantara buku dalam masalah ilmu :
- Tiga puluh satu nasihat untuk anda para penuntu ilmu-Faihan bin Sulaiman Al-Gharbi
- Muslim memilih ilmu – Abu Bakar Al-Jazairi
- Hilyatuthalibil’ilmi - Bakr bin Abdullah Abu Zaid
Wallahu a’lam bish shawab

Sholat Dhuha yuk.. ^^

Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Terdapat sejumlah hadits yang menjelaskan keutamaan pelaksanaan sholat tersebut. Antara lain;

Dari Abu Hurariroh RA, ia berkata:
?Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan padaku tiga perkara: shaum tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat dhuha dan melaksanakan sholat witir sebelum tidur?
(HR Bukhori 1981, Muslim 721)

Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Sesungguhnya di Surga itu ada pintu yang disebut pintu Dhuha, maka tatkala di hari Kiamat nanti ada panggilan khatib : “ Siapakah orang yang suka membiasakan shalat Dhuha ? Inilah pintu kamu sekalian, masuklah kamu sekalian dengan penuh Rahmat Allah SWT. “ ( HR Thabrani )

Dari Abu Dzar RA dari Nabi SAW, beliau bersabda:
?Setiap pagi wajib untuk bershodakoh atas setiap tulang dari kalian. Maka setiap tasbih adalah shodaqoh, setiap tahmid adalah shodaqoh, setiap tahlil adalah shodaqoh, setiap takbir adalah shodaqoh, memerintahkan kebaikan adalah shodaqoh, melarang dari berbuat munkar adalah shodaqoh, dan cukup untuk menggantikan semua itu adalah dua rakaat yang dilaksanakan di waktu dhuha?
(HR. Muslim 720)

Dari Al-Qasim Asy-Syaibani, sesungguhnya Zaid bin Arqom melihat orang-orang yang sedang melaksanakan sholat dhuha. Ia pun berkata: ?bukankah mereka telah mengetahui bahwa sholat di selain waktu ini lebih utama, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: ?Sholat Awwabin itu ketika kerikil-kerikil menjadi merah (isyarat yang menunjukkan bahwa matahari telah tinggi dan panasnya telah menyengat)?
(HR> Muslim 748)

Dari Ummu Hani diceritakan, sesungguhnya ia pernah datang kepada Nabi SAW pada tahun di taklukkannya kota Mekkah. Waktu itu, Nabi SAW berada di bagian atas kota Mekkah. Lalu Rosulullah SAW berdiri menuju ke tempat mandinya. Fatimah lantas mendinginkannya. Kemudian ia mengambil pakaiannya dan berselimut dengan pakaian itu. Selanjutnya, ia Shalat 8 ( delapan ) rakaat, yaitu Shalat Dhuha. ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )


“Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana disurga” (H.R. Tirmiji dan Abu Majah)

Do'a selepas sholat dhuha:
"Ya Allah, bahwasanya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, dan perlindungan itu, perlindungan-Mu". "Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi , keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh".

Mari biasakan sholat dhuha yuk.. ^_^

KETIKA CINTAKU TERGANTIKAN DENGAN SEBUAH KEIKHLASAN ...

Ikhlas memang sangat mudah untuk diucapkan tapi sangat sulit untuk dijalankan. Karena itu membutuhkan proses yang panjang sehingga bisa membimbing kita pada sebuah keikhlasan.

Ketika cintaku terbentur dengan restu orang tua dan ketika aku harus menerima kenyataan orang yang aku sayangi menikah dengan orang lain. Ketika rencana hanyalah tinggal sebuah rencana yang tidak terwujud. Tidak mudah untuk menerima kenyataan itu bahkan mungkin sangat sulit untuk aku terima. Hari demi hari aku lewati dengan air mata dan kesedihan. Di kesunyian dan keheningan malam aku menangis di hadapan-Nya bukan untuk menyesali apa yang terjadi padaku tapi menyesal kenapa aku belum bisa menjadi hamba-Nya yang ikhlas menerima kenyataan ini.
Tapi itulah hidup. Adakalanya kita harus mengalami sesuatu yang pahit. Apapun yang terjadi itulah yang terbaik buat aku meski aku harus sedih, kecewa dan merasa diperlakukan tidak adil.

Aku hanya berusaha untuk ridha dengan semua ketentuan yang telah digariskan oleh ALLAH. Menerima apapun yang terjadi bukan berarti tidak berusaha untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Tapi berusaha untuk ikhlas dan menyerahkan semua ini kepada-Nya akan menenangkan hati yang gelisah. Karena dibalik kejadian ini pasti ada hikmahnya dan Insya ALLAH bisa membimbing aku untuk menjadi seseorang yang kuat, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.

Ketika kita ikhlas dan bersyukur dengan semua yang diberikan ALLAH akan memberikan ketenangan yang luar biasa di hati kita. Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan dan DIA akan memberikan jalan yang terbaik. Yakin bahwa rencana ALLAH itu lebih indah.

Buat sahabat2ku yang lagi sedih, harus tetap semangat karena ALLAH sayang kepada hamba-Nya yang kuat dalam menjalani ujian dari-Nya. Karena sebenarnya begitu banyak anugerah dan nikmat yang diberikan oleh-Nya yang harus kita syukuri. Selalu berprasangka baik kepada-Nya dan bersyukur ALLAH masih memberikan ujian kepada kita, itu berarti kita termasuk orang2 yang masih diperhatikan oleh-Nya. ALLAH selalu memberikan sesuatu yang kita butuhkan bukan sesuatu yang kita inginkan. Karena DIA lebih tahu mana yang terbaik buat hamba-Nya.
Ikhlas, sabar dan bersyukur adalah 3 kunci orang hidup. Tidak mudah bahkan mungkin sangat sulit. Tapi tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan mencoba untuk menjalaninya dalam kehidupan kita.
Terima Kasih Yaa ALLAH untuk kasih sayang, kekuatan dan semua yang sudah Engkau berikan kepadaku. Berikan petunjuk dan bimbinganMu kepadaku seperti yang telah Engkau berikan kepada hamba2Mu yang Engkau sayangi. Ijinkanlah aku untuk menghabiskan sisa umurku untuk lebih dekat dan mencintaiMu.

sebuah artikel Oleh:
layla intansari

JADIKAN SABAR DAN SHOLAT SEBAGAI PENOLONGMU

Didalam QS Al Baqarah ayat 153 Allah SWT berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. MENGAPA SABAR DAN SHOLAT SEBAGAI PENOLONG? Kata sabar lebih dari seratus kali disebut didalam Al Qur’an. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya makna sabar. Karena sabar merupakan poros, sekaligus inti dan asas segala macam kemuliaan akhlak. Jika kita telusuri lebih lanjut ternyata hakekat seluruh akhlak mulia, sabar selalu menjadi asas atau landasaannya. Misalnya :

- ‘Iffah (menjaga kesucian diri) adalah merupakan bentuk kesabaran dalam
menahan diri dari memperturutkan syahwat.

- Syukur adalah bentuk kesabaran untuk tidak mengingkari nikmat dari Allah SWT.

- Qana’ah (merasa cukup dengan apa yang ada) adalah sabar dengan menahan diri
dari angan-angan dan keserakahan.

- Hilm (lemah lembut) adalah kesabaran dalam mengendalikan amarah.

- Pemaaf adalah sabar untuk tidak membalas dendam.

- Demikian pula keutamaan akhlak lainnya, semuanya bersumbu pada kesabaran

Dengan kata lain secara psikologis kita bisa memaknai kesabaran sebagai suatu kemampuan untuk menerima, mengolah, dan menyikapi kenyataan. Jadi sabar adalah upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu untuk mencapai ridho Allah SWT.Maka orang yang sabar adalah orang yang mampu menempatkan diri dan bersikap optimal dalam setiap keadaan. Sabar bukanlah sebuah bentuk keputus asaan tapi merupakan optimisme yang terukur. Ketika menghadapi situasi dimana kita harus marah misalnya maka marahlah secara bijak dan diniatkan untuk kebaikan bersama.

Sedangkan sholat adalah
ibadah yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan gerakan dan bacaan tertentu seperti yang telah dicontohkan Rasulullah SAW. Sholat adalah ibadah paripurna yang memadukan olah pikir, gerak, dan rasa. Ketiganya terpadu secara serasi dan selaras dan saling melengkapi. Dalam sholat terintegrasi proses latihan meletakkan kendali diri secara proporsional, mulai dari gerakan, inderawi, aql, dan pengelolaan nafsu yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa yang bersifat muthma’innah. Orang yang memiliki jiwa muthma’innah inilah yang pada akhirnya akan mampu mengaplikasikan nilai-nilai sholat dalam keseharian yaitu nilai-nilai yang didominasi kesabaran paripurna. Prakteknya tercermin dalam sikap penuh syukur, pemaaf, lemah lembut, penyayang, tawakal, qana’ah, menjaga kesucian diri, istiqomah dsb. Dengan kata lain, orang yang sholatnya baik dalam hidupnya akan dipenuhi sifat sabar yang tercermin dalam tingginya akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itulah maka Rasulullah, para sahabat, dan orang-orang shaleh menjadikan sholat sebagai istirahat, sarana pembelajaran, media pembangkit energi, sumber kekuatan dan pemandu untuk meraih kemenangan. Ketika mendapat rezeki melimpah, sholatlah ungkapan kesyukurannya. Ketika beban hidup makin berat, maka sholatlah yang meringankannya. Ketika rasa cemas membelenggu, sholatlah yang membebaskannya.

Maka tak heran bila khubaib bin Adi ketika akan menjalani eksekusi mati, dedengkot kafir quraisy memberi kesempatan untuk mengajukan permintaan terakhirnya. Apa yang dia minta? Ternyata yang diminta adalah kesempatan untuk sholat. Dengan kusyuk sholat dua rakaat ditunaikan. Selepas itu beliau berkata,”Andai saja aku tidak ingin dianggap takut dan mengulur-ulur waktu niscaya akan kuperpanjang lagi sholatku ini”.

Memang sholat yang baik akan menghasilkan kemampuan bersabar. Sebaliknya kesabaran yang baik akan menghasilkan sholat yang berkualitas yaitu terjadinya dialog dengan Allah SWT sehingga melahirkan kenikmatan, ketenangan yang tak terhingga di hati. Barangsiapa yang mampu merasakan nikmatnya berdialog dengan Allah SWT didalam Sholat maka niscaya Allah SWT akan membuka lebar-lebar pintu pertolonganNya. Sudahkan sholat kita demikian?

Oleh karena itu marilah kita berusaha menegakkan sholat dan mewarnai kehidupan kita penuh kesabaran agar pintu pertolongan senatiasa terbuka lebar untuk kita. Amin.

Jangan Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu!

Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah berandai-andai ria. Sungguh semua itu telah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.

Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majlis-majlis dzikir yang akan mengantarkan pada ketenteraman jiwa.

Hidup ini ibarat belantara. Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mahu bisa tercapai. Dan tidak mudah menyadari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum: harus sukses, harus bahagia atau harus-harus yang lain.

Betapa banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakekat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.

Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rizki, jabatan atau kedudukan, pasti akan Allah sampaikan. Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki. Meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap
apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.." (al-Hadiid: 22-23)

Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh. Kadang kita tak sadar mendikte Allah tentang jodoh kita, bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar mendikte Allah: "Pokoknya harus dia Ya Allah! Harus dia, karena aku sangat mencintainya. " Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya kalau pun Allah memberikannya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi Allah tak mengulurkannya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkannya dengan marah karena niat kita yang terkotori.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (al-Baqarah: 216)

Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini harus benar-benar perlu, bila ada relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Karena seorang Mu'min tidak hidup untuk dunia, tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak.

Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

DOA PENGEMIS CINTA

Keindahan yang ada padamu adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian; adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu. Dalam doaku kulantunkan lagu hati yang membimbing ke arah singgahsana Tuhan meskipun ditingkah oleh suara ribuan orang yang sedang meratap.Salahkah bagiku yang mengira bahwa cinta itu akan datang dalam kehidupan ini atau kuhanya bermimpi cinta akan bersemai, karena cinta adalah tunas pesona jiwa dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan berabad. Ketika cintaku memanggilmu maka dekatilah daku walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah diriku walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu, karena cintaku padamu tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan menyentuh tangan seorang perempuan yang terindah telah menyentuh hati keabadian..

Saat cinta berlalu di depan kita terbalut dalam kerendahan hati, tetapi kita lari dari padanya dalam ketakutan atau bersembunyi di dalam kegelapan atau yang lain mengejarnya untuk berbuat jahat atas namanya. Pernah engkau menyadari..aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau.aku tahu ini adalah takdir kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita, karena aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Janganlah engaku menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, kerana kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan.

Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya, engkaulah wanita telah dilengkapi oleh allah dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatu kebenaran yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa ku fahami dengan cinta, dan hanya bisa ku sentuh dengan perasaan yang paling dalam. Setitik airmata menyatukanku dengan patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan…Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan…dari aku hidup menjemukan dan putus asa.

Dimalamku yang penuh kesunyian kumenyanyikan lagu tentang keindahan, walau sendirian di puncak gurun, kamu akan mendengarnya sayup-sayup dari hembusan angin sepoi dimalam ini, engkau mungkin akan dapat melupakan diriku ini, tetapi tidak mungkin engkau akan melupakan orang yang pernah mencintaimu dengan tulus..Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu,
kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu. Kemudian kamu berkata:
”Aku cinta kamu..”
Tetapi sebenarnya, dia mencintai dirimu dalam diriku saat nyanyian laut berakhir dipantai atau dalam hatimu yang mendengarnya...

Doa Pengemis cinta
Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini

Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat

Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kuruniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Mangkuk yang Cantik, Madu dan Sehelai Rambut


Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan 'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah .ha. putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut (Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).

Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti sehelai rambut".

Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat taufiq untuk ber'amal adalah lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit dari meniti sehelai rambut".

Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)

Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Maraji' :
Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005

IBU..., CERITAKAN AKU TENTANG IKHWAN SEJATI...

dari Indrianti

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya: Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...
Sang Ibu tersenyum dan menjawab... Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah... Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan...
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...
....setelah itu, ia kembali bertanya...
" Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?"
Sang Ibu memberinya buku dan berkata.... "Pelajari tentang dia..." ia pun mengambil buku itu
"MUHAMMAD", judul buku yang tertulis di buku itu

Subhanallah,.. begitu mulianya akhlak beliau, mampukah kita para ikhwan meneladani beliau,..

tentu jawabnya ada pada diri kita sendiri,. mari kita teladani Sirah Nabi Kita Muhammad SAW, semoga kita diberikan Syafaat oleh beliau, Amiin

Pembatal Keislaman

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk masuk ke dalam Dinul Islam dan berpegang teguh dengannya, serta mewaspadai segala sesuatu yang akan menyimpangkan mereka dari din yang suci ini. Dia mengutus nabi-Nya, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dengan amanat da’wah yang suci dan mulia.

Allah juga telah mengingatkan hamba-Nya, bahwa barangsiapa yang mengikuti seruan para Rasul itu, maka dia telah mendapatkan hidayah; dan siapa yang berpaling dari seruannya, maka ia telah tersesat. Di dalam Kitabullah, ia mengingatkan manusia tentang perkara-perkara yang menjadi sebab “riddah” (murtad dari Dinul Islam) dan perkara-perkara yang termasuk kemusyrikan dan kekafiran. Beberapa ulama rahimahullah selanjutnya menyebutkan peringatan-peringatan Allah itu dalam kitab-kitab mereka.

Mereka mengingatkan bahwa sesungguhnya seorang muslim dapat dianggap murtad dari Dinul Islam disebabkan beberapa hal yang bertentangan, sehingga menjadi halal darah dan hartanya. Diantara sekian banyak hal yang membatalkan keislaman seseorang, Syaikh Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, serta beberapa ulama lainnya menyebutkan sepuluh hal yang paling banyak dilakukan oleh umat Islam. Dengan mengharap keselamatan dan kesejahteraan dari-Nya, kami paparkan dengan ringan sebagai berikut :

1. Mengadakan persekutuan dalam beribadah kepada Allah. Dalam kaitan ini, Allah berfirman :

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya dan mengampuni selain dosa syrik bagi siapa yang dikehendaki…”. (An-Nisaa’: 116).

“Sesungguhnya siapa saja yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maaidah: 72)

Termasuk dalam hal ini, permohonan pertolongan dan permohonan do’a kepada orang mati serta bernadzar dan menyembelih qurban untuk mereka.

2. Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai perantara do’a, permohonan syafaat, serta sikap tawakal mereka kepada Allah.

3. Menolak untuk mengkafirkan orang-orang musyrik, atau menyangsikan kekafiran mereka, bahkan membenarkan madzhab mereka.
4. Berkeyakinan bahwa petunjuk selain yang datang dari Nabi muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam lebih sempurna dan lebih baik. Menganggap suatu hukum atau undang-undang lainnya lebih baik dibandingkan syari’at Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, serta lebih mengutamakan hukum taghut dibandingkan ketetapan Rasulullah Shalalhu ‘Alaihi Wa Sallam.

5. Membenci sesuatu yang datangnya dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, meskipun diamalkannya. Dalam hal ini Allah berfirman :

“Demikian itu karena sesungguhnya mereka benci terhadap apa yang diturunkan Allah, maka Allah menghapuskan (pahala) amal-amal mereka”. (Muhammad: 9).

6. Mengolok-olok sebagian dari Din yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, misalnya tentang pahala atau balasan yang akan diterima. Allah berfirman:

“…Katakanlah, apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta ma’af, karena kamu kafir sesudah beriman…”.(At-Taubah: 65-66).

7. Masalah sihir. Diantara bentuk sihir adalah “Ash Sharf” (pengalihan), yaitu mengubah perasaan seorang laki-laki menjadi benci kepada istrinya. Sedangkan “Al ‘Athaf” adalah sebaliknya, menjadikan orang senang terhadap apa yang sebelumnya dia benci dengan bantuan syaithan.

Orang yang melakukan kegiatan sihir hukumnya kafir. Sebagai dalilnya adalah firman Allah, yang artinya :

“..dan keduanya tidak mengajarkan sihir kepada seseorang pun sebelum mengatakan,’Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, karena itu janganlah kamu kafir…”.(Al-Baqaroh: 102).

8. Mengutamakan orang kafir serta memberikan pertolongan dan bantuan kepada orang musyrik lebih daripada pertolongan dan bantuan yang diberikan kepada kaum muslimin. Allah berfirman, yang artinya:

“…barangsiapa di antara kamu, mengambil mereka orang-orang musyrik menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim”.(Al-Maaidah: 51).

9. Beranggapan bahwa manusia bisa leluasa kelar dari syari’at Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Dalam kaitan ini Allah berfirman :

“Barangsiapa yang mencari agama selain Dinul Islam, maka dia tidak diterima amal perbuatannya, sedang dia di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi”.(Ali-‘Imran: 85).

10. Berpaling dari Dinullah, baik karena dia tidak mau mempelajarinya atau karena tidak mau mengamalkannya. Hal ini berdasarkan firman Allah :
“dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-prang yang berdosa”. (As-Sajadah: 22).


Itulah sepuluh naqidhah (pembatal) yang perlu diwaspadai oleh setiap muslim, agar dia tidak terjerumus untuk melakukan salah satu diantara kesepuluh sebab yang dapat mengeluarkannya dari Dinul Islam.

Begitu seseorang meyakini bahwa undang-undang yang dibuat manusia lebih utama dan lebih baik dibandingkan syari’at Islam, maka ia telah kafir. Demikain juga jika ia menganggap bahwa ketentuan-ketentuan Islam sudah tidak relevan lagi untuk diterapkan pada zaman mutakhir ini, atau bahkan beranggapan bahwa aturan Islam adalah penyebab kemunduran dan keterbelakangan umat Islam. Seseorang juga tergolong kafir bila beranggapan bahwa Dinul Islam hanya menyangkut hubungan ritual antara hamba dan rabbnya, tetapi tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah duniawi.

Demikian juga jika seseorang memegang bahwa pelaksanaan syari’at Islam, misalnya hukum potong tangan bagi pencuri, hukum rajam bagi pezina muhshon (pezina yang sudah kawin) tidak sesuai dengan peradaban modern, begitu pula halnya dengan seseorang yang beranggapan bahwa seseorang boleh tidak berhukum dengan syari’at Allah dalam hal muamalat (kemasyarakatan), hudud, serta dalam hukum-hukum lainnya. Ia telah terjatuh kepada kekafiran, meskipun ia belum sampai pada keyakinan bahwa hukum yang dianutnya lebih utama dari hukum Islam, karena boleh jadi ia telah menghalalkan apa yang diharamkan Allah, dengan dalih keterpaksaan, seperti berzina (karena beralasan mencari nafkah), minum khamr, riba dan berhukum dengan hukum rekaan manusia.

Marilah kita berlindung kepada Alah dari hal-hal yang menyebabkan kemurkaan-Nya dan dari adzabnya yang pedih. Shalawat dan salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada sebaik-baiknya mahluk-Nya, Muhammad Rasulullah, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.


Maraji':
Aqidah Shohihah Vs Aqidah Bathilah, Syaikh Abdul Aziz bin baaz rahimahullah.

Insya Allah bermanfaat…

oleh: Kantata Takwa

Setetes Embun


Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi sepi tanpa kehadiran wanita. Tanpa mereka, hati, fikiran, perasaan dan hidup lelaki akan terasa hampa walaupun sudah ada segala-galanya. Apalagi yang tidak tersedia di syurga, namun Nabi Adam a.s tetap merindukan Siti Hawa.
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri ataupun putri. Dijadikan dari tulang rusuk yang bengkok untuk di luruskan, tetapi lelaki yang tidak lurus, tidak mungkin mampu untuk muluruskan wanita yang bengkok.
Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus. Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka di ciptakan begitu rupa oleh karena itu didiklah mereka dengan panduan dari Nya.

Jangan coba jinakkan mereka dengan harta, nanti mereka semakin liar, jangan hibur mereka dengan kecantikan, nanti mereka semakin menderita.

Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah, Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal,di situlah kuncinya.

Akalnya yang setipis rambutnya, tebalkan dengan ilmu. Hatinya yang serapuh kaca, kuatkan dengan iman. Perasaan yang selembut sutera, hiasilah dengan akhlak yang mulia.

Suburkan dan hiasilah mereka dengan ilmu, iman dan akhlak karena dari situ mereka akan mulia disisi Allah. Akan terhibur dan berbahagia mereka, walaupun tidak jadi miss universe, presiden, perdana mentri Negara atau women gladiator.
Bisikkanlah ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan, Itu bukan diskriminasi Allah, tapi sebaliknya disitulah kasih sayang Allah, karena dari rahim wanitalah negarawan, jutawan, ilmuwan, karyawan,preman, lukman, superman dan wan-man yang lain dilahirkan. Tidak akan lahir superman tanpa superwoman.
Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu iman dan ahklak, mereka bukan saja tidak bisa di luruskan, bahkan mereka pula yang membengkokkan.

Lebih banyak lelaki yang dirusakkan oleh perempuan dari pada perempuan yang di rusakkan oleh lelaki. Sebodoh – bodoh perempuan pun bisa menundukkan sepandai-pandai lelaki.

Itulah akibatnya jika wanita tidak mengenal Allah. Mereka tidak akan tahu diri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss yang kehilangan sekretarisnya, bahkan anak pun kehilangan Ibu, suami kehilangan Istri, dan orang tua kehilangan Putri. Bila wanita durhaka dunia huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa. Para lelakipun jangan mengharap ketaatan tetapi binalah ke kepemimpinan.

Jangan mengharap istri seperti siti fatimah, kalau pribadi belum seperti sayidina ali.

Mutiara
“Berwasiatlah baiklah kamu terhadap wanita, karena wanita itu terjadi dari tulang rusuk yang bengkok, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang bagian atas, maka kalau kamu paksa meluruskanya dengan kekerasan, pasti ia patah, dan jika kamu biarkan saja tentu ia akan bengkok. Karena itu berwasiatlah baiklah terhadap wanita“

oleh: Ahmad Gara Saragih

Penyakit Lupa dan Pengobatannya

Faktor-faktor yang menyebabkan lupa:
1. Banyak mengkonsumsi bawang merah.
2. Sering kenyang atau lambung selalu penuh.
3. Banyak mengkonsumsi ketumbar ynag masih hijau.
4. Sering mengkonsumsi apel yang masam.
5. Banyak mengalami kesusahan.
6. Membaca papan-papan nama atau yang lain di tempat pemakaman.
7. Banyak memandang air yang tenang
8. Kencing di air keruh.
9. Banyak mengkonsumsi roti basah hingga dalam tarap kecanduan.

Cara pengobatannya:
1. Lubban Dzakar
Diriwayatkan dari Abdullah bin Ja’far, ia berkata, “Pada suatu ketika, salah seorang sahabat menghadap kepada Imam Ali bin Abi Talib seraya mengadukan penyakit lupa yang dideritanya, maka Imam Ali menyarankan, “Hendaklah kamu meminum Lubban Syajari. Kerena ia dapat memperkuat hati (akal) dan menghilangkan kelpaan.”
Dalam riwayat lain, ia berkata, “Hendaklah kamu mengkonsumsi Lubban Dzakar: Rendamlah Lubban Dzakar pada malam hari, hingga ketika pagi maka ambil dan gunakanlah sebagai minuman sebelum makan. Ramuan ini sangat efektif untuk mengobati kelupaan.”

2. Kismis: AZ-Zuhri berkata, “Barang siapa ingin menghafal hadits, maka hendaklah ia banyak mengkonsumsi kismis.

3. Istirahat yang cukup: Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata, ”Apabila hati telah lelah beraktifitas, maka kebalikanlah ia pada kondisi semula. Hendaklah istirahat ini dalam waktu yang cukup agar otak tidak mongering. Biarkan jiwa beristirahat selama satu ata dua hari dalam seminggu dari kesibukan menghafal hadits. Hendaklah seseorang mengulang-ulang hafalannya agar tidak mudah lupa, sebagaimana pula ia harus meninggalkannya dalam waktu tertentu hingga tidak mudah lupa, kemdian memulainya kembali.”
Artinya, apabila seseorang telah cukup beristirahat dan dalam tempramen yang normal, maka hendaklah ia segera memanfaatkannya untuk membaca dan belajar.
Hal ini sebagaimana yang dikatakan para psikolog dan cendikiawan, “Jangan kamu belajar dan membaca dalam waktu yang lama hingga tidak terjadi kebosanan.”
Hendaklah seseorang beristirahat selama satu atau dua hari dalam seminggu, menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat rekreasi, dan menyendiri menikmati pemandangan yang indah dan menarik.
Bagi yang ingin menghafal, maka hendaklah ia sering megulang apa yang ingin dihafalnya ketika hendak tidur sehingga tidak terjadi kesimpang-siuran antara materi yang satu dengan materi yang lain.
Hendaknya seseorang tidak membaca hadits, tafsir, kimia, dan sejarah dalam waktu yang bersamaan sehingga pengeahuan yang diperolehnya tidak bercampur antara yang satu dengan yang lain. Akan tetapi harus ada jeda antara materi-materi tersebut mainimal setengah jam.

Bahan-bahan yang efektif untuk mengobati kelupaan adalah:
1. Susu kambing: karena susu kambing akan memperkuat sumsum tulang
2. Susu: Tambahkan cinnamon pada susu. Ramuan ini sangat efektif untuk memperbaiki stamina otak dan daya berfikirnya.
3. Daging kambing: dapat memperkuat hafalan bila sering dikonsumsi.
4. Madu putih: Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa ingin menghafal, maka hendaklah ia mengkonsumsi madu.”
5. Pohon Anyelir: apabila direbus hingga mendidih, baik dengan air maupun susu lalu diminum pada pagi dan sore hari, maka sangat efektif untuk memperkuat daya ingatan.
Pohon dammar dan kemenyan: apabila dihirup, maka akan menjernihkan otak dan menyegarkannya.

KEMULIA’AN BERJILBAB


Rasulullah bersabda” para wanita yang berpakaian tetapi ( pada hakikatnya ) telanjang, lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punduk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak mencium semerbak harumnya. ( HR. Abu Daud )

Dan rasulullah juga pernah bersabda, “ Tidak pernah diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar ( jilbab). (HR. Ahmad, Abu Daud, Tarmidzi, Ibnu Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakain ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apalagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas yang bahasa ilmiahnya ‘ milanoma’ pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai dikaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini ialah berpakaian ketat yang dikenakan oleh remaja-remaja putri diterik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun, dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikit bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh majalah kedokteran inggris tersebut telah melakukan poling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir yang didakwahi oleh rosulullah). Tentang ini allah berfirman
“ Dan ingatlah ketika mereka dikatakan : Ya allah andai hal ini (Al Qur’an) adalah benar disisi-MU maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih”. (QS. Al-anfaal :32)

Dan sesungguhnya telah datang azab yang pedih maupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker ini seganas –ganasnya kanker dari berbagai kanker, dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung sinar ultraviolet dalam waktu yang panjang sekujur pakain yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika dipantai dan berjemur disana) yang mereka kenakan.

“Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : hendaknya mereka mengulurkan jilbabnya tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih muda untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS. Al-Ahzab:59)

Islam adalah Din yang sangat memuliakan kedudukan wanita, untuk menjaga kemulian itu maka islam mengatur bagaimana sebaiknya seorang wanita muslimin agar kedudukannya tetap mulia dihadapan allah swt. Lihatlah bagaimana allah memuliakn wanita dalam salah satu nama surat An-nisa (wanita-wanita), ingatlah bagaimana rosulullah memuliakan para muslimah dengan meletakkannya pada pondasi Negara “ wanita iti tiang Negara, apa bila satu Negara wanita itu rusak maka rusaklah Negara itu”, ingatlah pada akhir hayatnya rosulullah masih ingat akan wanita. Rasolullah saw bersabda pada akhir hayat “ ummat, ummatku, sholat tegakkanlah sholat, wanita jaga wanita”. Lihatlah bagaimana seluruh kaum dunia dunia memuliakan wanita-wanita pendamping rosulullah (istri-istri rosulullah) dengan sebutan Ummahatul Mu’minun ( Ibu orang-orang mukmin) .
Begitu mulianya Din islam mendudukkan wanita, adakah agama lainnya didunia ini yang meletakkan wanita sebegitu mulianya ?. setelah mengetahui semua itu akankah kemulian itu akan ditukar dengan suatu kehinaan karena melanggar perintah allah dengan idak mengguanakan jilbab yang sebenarnya yang telah diperintahkan Allah swt.
Dari sini kita mengetahui hikmah yang agung, tubuh manusia didalam perspektif islam tentang perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. Yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena azab dunia seperti penyakit tersebut yang telah dijelaskan, apalagi azab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari Ilmu pengetahuan ini, pada halnya hukum syari’at sudah ada sejak abad 14 yang silam. Apakah engkau melaksanakan berpakaian menutup sekuruh tubuh atau bahkan bertabarruj, dan akankah tetap bangga akan kesalahan yang kita perbuat.

Masuk Yang Manakah Kita!!

Dalam hidup yang amat sederhana dan singkat ini banyak sekali kejadian-kejadian di sekeliling kita yang hampir setiap hari terjadi, baik yang sifatnya positif maupun negatif, namun manusia sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan makhluk lainnya, sepertinya tidak mau memikirkan apalagi menghayatinya. Apakah kita yang termasuk di dalam kejadian-kejadian itu?

Hari ini ada seorang anak manusia yang baru saja dilahirkan oleh ibunya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang telah berpulang ke Rahmatullah. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang sedang melakukan maksiat/berbuat dosa kepada Nya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang baru saja bertaubat memohon ampunan kepada Nya atas segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang sedang mendapatkan rizki dan nikmat dari Nya tanpa disangka-sangka, namun hari ini pula ada seorang manusia yang sedang mendapatkan musibah baik itu berupa sakit, kebanjiran, kebakaran, gempa bumi, tsunami, angina topan, kemalingan, kecelakaan (darat, laut dan udara) dan sebagainya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada sepasang manusia yang telah melangsungkan pernikahannya dengan penuh suka cita, namun hari ini pula ada sepasang manusia yang sedang mengurus perceraiannya karena merasa sudah tidak bisa bersatu lagi. Masuk yang manakah kita ?
Hari ini ada seorang manusia yang baru masuk ke rumah sakit karena sakit yang dideritanya atau akibat kecelakaan, namun hari ini pula ada manusia yang baru saja keluar dari rumah sakit karena telah dianggap sembuh atau sudah sehat oleh Dokter. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang baru mulai meminjam uang atau kredit barang, namun hari ini pula ada seorang manusia yang telah melunasi pinjamannya atau kreditannya, baik itu kredit motor, mobil, rumah dan sebagainya. Masuk yang manakah kita ?
Hari ini ada seorang manusia yang baru saja masuk penjara akibat perbuatannya, namun hari ini pula ada orang yang keluar dari penjara karena telah selesai masa hukumannya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang baru masuk sekolah untuk mendapatkan ilmu dengan biaya-biaya yang sangat mahal, namun hari ini pula ada seorang manusia yang telah selesai menyelesaikan sekolahnya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang/sekelompok manusia yang dengan pikirannya yang baik dia membuat suatu konsep tentang kebaikan untuk umat manusia, namun hari ini pula ada seorang/sekelompok manusia dengan pikiran jahatnya membuat konsep untuk menghancurkan umat manusia lainnya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang bermewah-mewahan/bermegah-megahan dengan dirinya, hartanya, rumahnya, kendaraannya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang jangankan bermewah-mewahan, untuk makan hari ini saja sangat kesulitan. Masuk yang manakah kita ?
Hari ini ada seorang manusia yang baru saja mulai bekerja di tempat kerjanya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang telah di PHK oleh tempat kerjanya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang baru memulai bisnis, usaha dan dagangnya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang sudah tutup, bangkrut/gulung tikar segala bisnis, usaha dan dagangnya karena mungkin tidak laku atau kalah saingan. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang dengan keikhlasannya masuk Islam, namun hari ini pula ada seorang manusia yang karena kebodohannya ia telah keluar dari Islam atau murtad (Na'uudzubillaahi min dzaalik). Masuk yang manakah kita ?

Itulah sebagian kecil kehidupan yang kita lihat bahkan mungkin merasakan sendiri dalam keseharian ini. Suka maupun duka, senang maupun sedih, bahagia maupun sengsara, tawa maupun tangis, kejadian-kejadian tersebut akan silih berganti dialami oleh setiap manusia sebagai makhluk yang lemah dan tak berdaya. Apakah kita termasuk orang yang sabar dan bersyukur dalam menyikapinya?

Sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah sebuah permainan belaka, segala sesuatu yang kita miliki pasti akan musnah dan tidak ada yang kekal. Kendaraan yang kita miliki seperti motor dan mobil bisa rusak dan bahkan hilang diambil orang; rumah yang kita miliki, bisa kebanjiran, kebakaran, terkena gempa bumi bahkan tanah longsor; harta yang kita miliki, bisa hilang dan rusak, dan tubuh kita sendiri yang terkadang kita bangga-banggakan bisa mengalami sakit, semakin tua/keriput dan sampai akhirnya pun nyawa yang ada di tubuh ini juga bisa berpisah dari kita.

Hanya dengan mengingat dan kembali kepada Allah SWT sematalah, hati kita menjadi tenang dan tenteram dalam menghadapi kejadian-kejadian di atas. Dan ingatlah selalu kepada kematian sebelum kita mengalami yang namanya kematian.

Kematian merupakan hal yang terkadang dianggap biasa oleh manusia karena terlalu seringnya melihat, mendengar dan membaca, baik itu yang ada di media elektronik maupun media cetak. Namun apakah kita sudah memikirkan apabila yang mengalami kematian itu adalah orang tua kita, adik dan kakak kita, anak-anak kita, suami atau istri kita, saudara-saudara terdekat kita, tetangga kita, teman-teman kita, dan bahkan diri kita sendiri?

Sungguh kematian adalah sesuatu yang memang sangat ditakuti oleh setiap manusia, kapan dan di mana kita tak akan pernah mengetahui terjadinya pada diri kita?. Padahal kematian merupakan satu-satunya pintu yang harus kita lewati untuk bertemu dengan Allah SWT.

Berbahagialah orang yang menjadikan dunia ini sebagai kendaraan menuju akhirat.
Berbahagialah orang yang memperbaiki hubungan dengan Rabb-nya.
Berbahagialah orang yang memanfaatkan sisa umurnya dengan baik.
Berbahagialah orang yang membangun kuburnya dengan amal shalih sebelum ia memasukinya.

Tanda-tanda Lemah Iman dan Kiat untuk mengatasinya

==Tanda-tanda Lemah Iman==

1. Terus menerus melakukan dosa dan tidak merasa bersalah
2. Berhati keras dan tidak berminat untuk membaca Al-Qur'an
3. Berlambat-lambat dalam melakukan kebaikan, seperti terlambat untuk melakukan shalat
4. Meninggalkan sunnah
5. Memiliki suasana hati yang goyah, seperti bosan dalam kebaikan dan sering gelisah
6. Tidak merasakan apapun ketika mendengarkan ayat Al-Qur'an dibacakan, seperti ketika Allah mengingatkan tentang hukumanNya dan janji-janjiNya tentang kabar baik.
7. Kesulitan dalam berdzikir dan mengingat Allah
8. Tidak merasa risau ketika keadaan berjalan bertentangan dengan syari'ah
9. Menginginkan jabatan dan kekayaan
10. Kikir dan bakhil, tidak mau membagi rezeki yang dikaruniakan oleh Allah
11. Memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan, sementara dirinya sendiri tidak melakukannya.
12. Merasa senang ketika urusan orang lain tidak berjalan semestinya
13. Hanya memperhatikan yang halal dan yang haram, dan tidak menghindari yang makruh
14. Mengolok-olok orang yang berbuat kebaikan kecil, seperti membersihkan masjid
15. Tidak mau memperhatikan kondisi kaum muslimin
16. Tidak merasa bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu demi kemajuan Islam
17. Tidak mampu menerima musibah yang menimpanya, seperti menangis dan meratap-ratap di kuburan
18. Suka membantah, hanya untuk berbantah-bantahan, tanpa memiliki bukti
19. Merasa asyik dan sangat tertarik dengan dunia, kehidupn duniawi, seperti merasa resah hanya ketika kehilangan sesuatu materi kebendaan
20. Merasa asyik (ujub) dan terobsesi pada diri sendiri



==Hal-hal berikut dapat meningkatkan keimanan kita==
# Tilawah Al-Qur'an dan mentadabburi maknanya, hening dan dengan suara yang lembut tidak tinggi, maka Insya Allah hati kita akan lembut. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, yakinkan bahwa Allah sedang berbicara dengan kita.
# Menyadari keagungan Allah. Segala sesuatu berada dalam kekuasaannya. Banyak hal di sekitar kita yang kita lihat, yang menunjukkan keagunganNya kepada kita. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendakNya. Allah maha menjaga dan memperhatikan segala sesuatu, bahkan seekor semut hitam yang bersembunyi di balik batu hitam dalam kepekatan malam sekalipun.
# Berusaha menambah pengetahuan, setidaknya hal-hal dasar yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara berwudlu dengan benar. Mengetahui arti dari nama-nama dan sifat-sifat Allah, orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang berilmu.
# Menghadiri majelis-majelis dzikir yang mengingat Allah. Malaikat mengelilingi majels-majelis seperti itu.
# Selalu menambah perbuatan baik. Sebuah perbuatan baik akan mengantarkan kepada perbuatan baik lainnya. Allah akan memudahkan jalan bagi seseorang yang bershadaqah dan juga memudahkan jalan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Amal-amal kebaikan harus dilakukan secara kontinyu.
# Merasa takut kepada akhir hayat yang buruk. Mengingat kematian akan mengingatkan kita dari terlena terhadap kesenangan dunia.
# Mengingat fase-fase kehidupan akhirat, fase ketika kita diletakkan dalam kubut, fase ketika kita diadili, fase ketika kita dihadapkan pada dua kemungkinan, akan berakhir di surga, atau neraka.
# Berdo'a, menyadari bahwa kita membutuhkan Allah. Merasa kecil di hadapan Allah.
# Cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala harus kita tunjukkan dalam aksi. Kita harus berharap semoga Allah berkenan menerima shalat-shalat kita, dan
senantiasa merasa takut akan melakukan kesalahan. Malam hari sebelum tidur, seyogyanya kita bermuhasabah, memperhitungkan perbuatan kita sepanjang
hari itu.
# Menyadari akibat dari berbuat dosa dan pelanggaran. Iman seseorang akan bertambah dengan melakukan kebaikan, dan menurun dengan melakukan
perbuatan buruk.
# Semua yang terjadi adalah karena Allah menghendaki hal itu terjadi. Ketika musibah menimpa kita, itupun dari Allah.

========================================

Wallahu'alam... smoga bermanfaat untuk anda dan terutama bagi diri saya........

Menjauhi Adu Domba

Adu domba merupakan perangai tercela yang menanamkan dendam diantara manusia, ini merupakan sifat yang dibenci setiap muslim dan muslimah. Sifat yang buruk ini tidak boleh diremehkan, karena diantara ciri-ciri adu domba dan yang telah ditetapkan baginya, bahwa ia bisa memisahkan seseorang dengan kerabatnya, seseorang dengan teman-temannya, bahkan dirinya dengan anggota saudaranya sendiri.

Diantara kisah yang menggambarkan sensitifnya sifat ini adalah sebagaimana disebutkan Syeikh Ibnu Qudamah di dalam kitabnya "Mukhtashar Minhajul Qashidin" bahwa seseorang menjual budak. Dia berkata kepada pembelinya, budak ini tidak mempunyai satu aibpun hanya saja dia suka mengadu domba, tidak menjadi soal bagiku kata pembeli.

Setelah beberapa hari budak itu berada dirumah pembeli, dia menghampiri tuannya seraya berkata, "Sebenarnya tuanku tidak mencintai nyonya. Meskipun begitu, dia tetap ingin menikahi nyonya. Jika nyonya menghendaki, saya bisa membujuknya agar dia tidak menceraikan nyonya, lalu ambillah pisau untuk mencukur rambutnya tatkala dia tidur. Hal ini bisa menyihirnya, sehingga dia senantiasa mencintai nyonya."

Lalu budak itu berkata kepada tuannya, "istri tuan berkomplot dengan seseorang dan ingin membunuh tuan selagi tuan sedang tidur." Maka sang tuan pura-pura tidur, lalu sang istri menghampirinya pelan-pelan sambil membawa pisau. Dia mengira istrinya benar-benar akan membunuhnya. Maka dia segera bangkit dan membunuh istrinya. Keluarga sang istri mendatanginya, lalu membunuhnya. Bahkan permusuhan merembet antara kabilah suami dan istri.

Adu domba bisa menimbulkan tindak pembunuhan, bahkan peperangan antara dua kabilah. Di dalam masyarakat kita banyak terdapat peristiwa yang menunjukkan betapa besar akibat yang ditimbulkan adu domba. Sedangkan istri yang ideal mempunyai sikap yang pasti dalam menghadapi adu domba sesuai dengan hukum syari'at tentang adu domba, bahwa,

"tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." (muttafaq alaihi).

Jika ada seseorang wanita yang menghampirinya dan mengucapkan perkataan yang buruk, dan hal ini seringkali terjadi, maka dia tidak mau mendengarkannya dan tidak memperdulikannya. Bahkan kalau perlu dia membungkam mulut wanita tersebut dan menimpukkan batu kepadanya, sekedar untuk mengajarkan haramnya adu domba.

Ada kalanya seseorang berkata padanya, "Suamimu telah berbuat begini dan begitu", atau "Dia merasa respek terhadap masakan wanita lain", atau "Dia hendak menikah lagi". Tetapi dalam kondisi seperti apapun istri yang solehah dan ideal bisa keluar dari setiap cobaan dengan mendapat kemenangan, rumah tangganya tetap utuh karena memang dia sudah dipersiapkan sebagai istri yang ideal. An-Nawawy rahimahullah menyebutkan bahwa wanita yang menerima kedatangan orang lain yang hendak mengadu domba dan mengatakan begini dan begitu padanya, harus bersikap sebagai berikut:

Tidak membenarkan perkataannya, karena dia orang yang suka mengadu domba dan fasik.
Melarang tindakannya, menasihatinya dan menunjukkan sisi keburukan perbuatannya.
Membencinya karena Allah, karena dia adalah orang yang dibenci di sisi Allah. Kita harus membenci orang yang dibenci Allah.

HIKMAH DIBALIK MUSIBAH

Ada sebagian orang, dengan tidak merasa berdosa, membuat istilah yang kurang proporsional atau tidak ada kaitannya dengan musibah jebolnya tanggul di Situ Gintung, Tsunami di Aceh, luapan lumpur di Sidoarjo, gempa di Yogyakarta dan terakhir Gempa di Sumatra Barat dan sekitarnya. Mereka menyatakan bahwa musibah itu terjadi karena alam sudah bosan atau karena Allah telah murka. Bahkan mereka tidak risih memvonis bencana tersebut sebagai azab. Seyogyanya kita bersikap empati dan arif dalam merespon dan menyikapi apapun peristiwa yang terjadi di bumi.
Musibah apapun yang menimpa umat Rasulullah tidak lepas dari dari 6 perkara:

Pertama, sebagai ujian keimanan. Allah berfirman dalam al-Qur`an Surat al-Ankabut ayat 1-2,
“Alif Lam Mim. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan, “Kami beriman”, dan mereka tidak diuji?! Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti akan mengetahui orang-orang yang benar (dengan keimanannya) dan orang-orang yang berdusta”.
Firman-Nya dalam Surat Muhammad ayat 31,
“Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu, dan akan Kami uji perihal kamu”.

Kedua, sebagai upaya meningkatkan derajat keimanan. Semakin tinggi iman seseorang, semakin tinggi pula ujian yang ditimpakan kepadanya. Dalam al-Qur`an, Hadis dan Sirah Nabawiyah (sejarah nabi) banyak kita temukan kisah musibah yang menimpa para nabi. Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Ayub dan Nabi Muhammad yang mendapatkan ujian dalam dakwah-dakwahnya misalnya.
Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari dan al-Imam Muslim, Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang muslim terkena duri, atau lebih dari itu, kecuali Allah mengangkat baginya satu derajat, dan menghapuskan darinya satu dosa”.

Ketiga, sebagai bukti cinta Allah terhadap hamba-Nya. Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dan al-Imam al-Thabrani dari Mahmud bin Labid, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Ketika Allah mencintai suatu kaum, Dia mengujinya (dengan memberinya musibah)”.

Keempat, sebagai tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang (segolongan kaum), kebaikan ini berbentuk pemberian pahala dan penghapusan dosa yang diberikan Allah bagi orang yang bersabar dalam menjalani musibah. Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan al-Imam al-Thabrani, Rasulullah bersabda, “Ketika Allah menghendaki kebaikan bagi hambanya, Dia mengujinya dengan bala’ (musibah). Dan ketika Allah menguji hambanya, Dia memberatkannya”. Saat para shahabat bertanya maksud dari “memberatkannya”, Rasulullah bersabda, “Allah tidak meninggalkan baginya keluarga dan harta”.

Keenam, sebagai siksa Allah di dunia. Dalam al-Qur`an Surat al-Anfal ayat 25, Allah menjelaskan bahwa ketika kemaksiatan dan kejahatan merajalela, dan tidak ada orang yang mencoba melakukan amar makruf nahi munkar, maka siksa Allah (musibah) akan menimpa mereka secara keseluruhan, “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.”. Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Abu Dawud, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang melihat orang yang zhalim kemudian mereka tidak mengubahnya, maka hampir-hampir Allah meratakan mereka dengan siksaan dari-Nya”.

Semoga kita dapat mengambil Hikmah dari setiap musibah yang menimpa kita. dan tetaplah berpegang teguh pada agama Allah agar kita menjadi orang-orang yang beruntung,..

by: Muscat dengan perubahan.

Sanksi meninggalkan Shalat

Rasulullah SAW. bersabda, "Barangsiapa menjaga shalat, niscaya di muliakan oleh Allah dengan lima kemuliaan" :

1. Allah menghilangkan kesempitan hidupnya
2. Allah hilangkan siksa kubur darinya
3. Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya
4. Dia akan melewati jembatan (Shirat) bagaikan kilat
5. Akan masuk syurga tanpa hisab

Dan barangsiapa yang menyepelekan shalat, niscaya Allah akan mengazabnya dengan lima belas siksaan ; enam siksa di dunia, tiga siksaan ketika mati, tiga siksaan ketika masuk liang kubur dan tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat).

Adapun siksa di dunia adalah :

1. Dicabut keberkahan umurnya
2. Dihapus tanda orang saleh dari wajahnya
3. Setiap amal yang dikerjakan, tidak diberi pahala oleh Allah
4. Tidak diterima do'anya
5. Tidak termasuk bagian dari do'anya orang-orang saleh
6. Keluar ruhnya (mati) tanpa membawa iman

Adapun siksa ketika akan mati :

1. Mati dalam keadaan hina
2. Mati dalam keadaan lapar
3. Mati dalam keadaan haus, yang seandainya diberikan semua air laut tidak akan menghilangkan rasa hausnya

Adapun siksa kubur :

1. Allah menyempitkan liang kuburnya sehingga bersilang tulang rusuknya
2. Tubuhnya dipanggang di atas bara api siang dan malam
3. Dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Suja'ul Aqro' yang akan menerkamnya karena menyia-nyiakan shalat. Ular itu akan menyiksanya, yang lamanya sesuai dengan waktu shalat

Adapun siksa yang menimpanya waktu bertemu dengan Tuhan:

1. Apabila langit telah terbuka, maka malaikat datang kepadanya dengan membawa rantai. Panjang rantai tsb. tujuh hasta. Rantai itu digantungkan ke leher orang tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya. Lalu malaikat mengumumkan : 'Ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah'. Ibnu Abbas r.a berkata, 'seandainya lingkaran rantai itu jatuh ke bumi pasti dapat membakar bumi'.
2. Allah tidak memandangnya dengan pandangan kasih sayang-Nya Allah tidak mensucikannya dan baginya siksa yang pedih.
3. Menjadi hitam pada hari kiamat wajah orang yang meninggalkan shalat, dan sesungguhnya dalam neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut "Lam-lam". Di dalamnya terdapat banyak ular, setiap ular itu sebesar leher unta, panjangnya sepanjang perjalanan sebulan. Ular itu menyengat orang yang meninggalkan shalat sampai mendidih bisanya dalam tubuh orang itu selama tujuh puluh tahun kemudian membusuk dagingnya.

------------------
(Risalah As Sayyid Ahmad Dahlan) Hafidz Al Mundziri, terjemah kitab At Targhiib wat Tarhiib, hal 32

AL QUR'AN ADALAH PENGHARUM ABADI

Pernahkah anda mendengar atau membaca sebuah kisah tentang kuburan Abdullah bin ghalib yang berbau wangi???jika diantara anda sudah ada yang pernah mendengar atau membaca maka disini saya hanya ingin mengingatkan kembali tentang kisah tersebut. Seandainya diantara anda masih ada yang belum pernah sama sekali mendengar atau membaca kisah ini maka disini saya akan menuliskan kembali kisah tersebut sebagai suatu pengetahuan yang bisa dipetik hikmah dan pesannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang yang beriman dan bertakwa.

Mungkin diantara anda ada yang pernah mengenal nama “Abdullah bin Ghalib” atau diantara anda masih merasa asing mendengar nama tersebut. Tahukah anda bahwa Abdullah bin Ghalib adalah salah satu dari hamba Allah SWT yang diberi anugerah, yaitu banyak membaca Al-Qur’an dan berpuasa. Dengan banyak membaca Al-Qur’an dan berpuasa, ternyata ketika beliau meninggal dunia pada tahun 152 H dan dikuburkan, menyeruaklah dari kuburannya harum minyak wangi kesturi.

Suatu hari salah satu sahabat beliau bermimpi bertemu dengan beliau dan bertanya, “Wahai Abdullah, apa yang engkau lakukan?”

“Aku melakukan yang terbaik, “ jawab beliau.

“Kemana engkau pergi?” Tanya sahabat beliau.

“Ke surga,” jawab beliau.

“Dengan apa engkau bisa masuk surga?” Tanya sahabat beliau lagi.

“Dengan keyakinan yang amat baik, terus-menerus bertahajud, banyak berpuasa sunnah, dan menjauhi apa yang diharamkan,” jawab beliau.

“Harum wangi apa yang terdapat dalam kuburanmu?” Tanya sahabat beliau.

“Itu adalah wanginya bacaan Al-Qur’an dan banyaknya puasa sunnah,” jawab beliau.

“Wasiatkanlah kami, wahai Abdullah,”

“Berbuatlah yang terbaik buat dirimu. Janganlah berlalu siang dan malam dengan sia-sia,” pesan beliau.

Dari kisah tersebut, dapat kita ambil sebuah pelajaran yang sangat berharga untuk kehidupan kita dunia-akhirat terutama untuk kehidupan akhirat kelak.

1. Kunci utama untuk membuka pintu surga sehingga kita bisa masuk kedalamnya adalah dengan kita memiliki keyakinan yang amat baik, sholat tahajud secara terus-menerus, melakukan banyak berpuasa sunnah dan selalu menjauhi apa yang diharamkan oleh Allah SWT. Semua itu merupakan kunci untuk masuk kedalam surga-Nya.

2. Jika kita ingin tempat tinggal kita yang abadi (kuburan) selalu berbau wangi maka banyak-banyaklah membaca Al-Qur’an kapanpun dan dimanapun. Selain itu, banyaklah berpuasa sunnah.

Untuk itu, selagi kita masih diberi kesempatan untuk berbuat yang terbaik dalam kehidupan kita. Maka berbuatlah yang terbaik untuk dirimu sendiri, janganlah berlalu siang dan malam dengan sia-sia agar selamat di dunia dan akhirat sehingga kita dapat memasuki surga yang telah Allah SWT janjikan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.

Sumber : dudung.net

SI PENCARI CINTA

Alkisah di suatu zaman, hidup seorang lelaki yang mencari cinta, namanya Arjuna. Saking ngebetnya, gunung tertinggi didaki, isi bumi dijelajahi, lautan pun diarungi, cuma untuk mencari tempat berlabuh, yaitu wanita. Gilee beneer... Nih Arjuna, kagak peduli gunung, bumi, lautan, alam semesta ini punya siapa, maen grasak-grusuk aja! Di setiap tempat Arjuna berkata, "Wahai wanita, cintailah aku." Ih... nih anak, malu-maluin ya! Masa' sih sampe' gitu-gitu banget, ya...namanya juga pencari cinta bo!

Di kisah yang lain, seorang laki-laki yang bernama Ibrahim pun mencari cinta. Saat malam mulai menyapa alam, tampak sebuah bintang, tak lama kemudian sang bintang pun tenggelam. "Aku tak menyukai yang tenggelam," kata Ibrahim. Beberapa saat kemudian, terbitlah sang rembulan, bersinar indah penuh kelembutan. Namun, bulan pun hanya sesaat, tersipu malu dengan keindahannya. Semburat cahaya subuh pun menyeruak kegelapan, kokok ayam jantan membelah tetesan embun pagi, tak lama keperkasaan mentari mewayungi jagat raya ini, "Inikah dia yang kucari?" tanya beliau pula. Bukan...bukan itu, karena mentari pun bersujud, lalu merunduk sembunyi.

Kisah di atas adalah ilustrasi dari 2 manusia si pencari cinta. Di dunia ini, betapa banyak orang-orang yang mencari cinta. Namun jelas ada bedanya disini, antara laki-laki yang bernama Arjuna dengan Ibrahim a.s., yang namanya termaktub indah di lembaran suci Al Qur'an. Arjuna mencari cintanya tanpa tedeng aling-aling, gak peduli sana-sini, jumpalitan, cuma mencari cinta wanita. Emangnya salah si Arjuna, karena mencari cinta? Ih...jangan protes dulu dong, emang sih fitrah manusia itu ya pasti merasakan cinta [QS Al Imran: 14]. Tapi apa iya harus seperti itu? Masa' sih akal, nalar dan fikiran sampe' gak jalan, bahkan hingga melebihi cinta-Nya! Waduh...

Padahal banyak kisah cinta sejati di dunia ini lho, salah satunya adalah cinta Ibrahim yang tak pernah pudar, setelah ia mengenal dan mengetahui siapa yang patut menerima cintanya. Beliau mengenal, dan kemudian sayang, lantas jatuh hati kepada Sang Pencipta. Karena itu yang dicintai pun berkenan menyambut cintanya, bahkan menjadikannya sebagai khalilullah [QS An Nisaa': 125].

Cinta disini bukan cinta yang penuh kepalsuan, emosi apalagi birahi, namun cinta laksana mutiara yang memancarkan cintanya pada Rabb seluruh jagat raya ini, mengaliri denyut nadi, helaan nafas serta aliran butir darah untuk tunduk dan patuh pada titah-Nya. Cinta ini mestinya menempati prioritas utama pada diri seorang muslim, yakni cinta kepada Allah SWT, Rasul dan jihad di jalan-Nya. Inilah cinta hakiki!

Dari nenek moyang kita dulu, sampe' sekarang, buanyak buanget manusia-manusia yang telah jatuh cinta, namun apakah cinta mereka dan kita adalah cinta hakiki sebagaimana cinta mereka yang disebut 'manusia langit?'

Adakah cinta kita adalah cinta seorang Sumayah binti Khayyath, yang siap menjadi syahidah pertama dalam sejarah Islam demi mempertahankan akidah yang dicintainya. Ataukah Ali bin Abi Thalib r.a. yang rela 'pasang badan' menggantikan Rasulullah SAW di tempat tidurnya sewaktu beliau keluar untuk hijrah, padahal beliau tahu maut telah didepan mata siap mengancam jiwanya? Atau pun Abu Bakar Shiddiq r.a. yang tak kalah ikhlas tangan dan kakinya dipatuk binatang berbisa saat berdua dengan seseorang yang dicintainya? Ia tak ingin tubuh orang yang dicintai dan dikasihinya tersentuh sedikitpun oleh binatang-binatang yang berbisa itu.

Mereka hanyalah sedikit contoh dari orang-orang yang jatuh cinta dengan cinta yang sebenarnya. Sebuah cinta sejati, cinta hakiki yang mengharapkan ridho Illahi Rabbi.

Nah...sekarang milih yang mana, seorang Arjuna yang grasak-grusuk mencari cinta, atau seorang Ibrahim a.s., Sumayah binti Khayyath, Ali bin Abi Thalib r.a. atau pun Abu Bakar Shiddiq r.a. yang mencari cinta sejati?

Wahai Saudara - Saudariku...,
Semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang selalu mendambakan cinta, keridhoan kepada-Nya ya, insya Allah, aamin allahumma aamiin.

Kutahu pasti cinta-Mu dalam dan murni
Namun mengapa sulit untukku mendapatkan cinta dari-Mu

Hidupku ini terasa hampa dan sunyi
Tanpa belaian kasih sayang-Mu
Cintailah hamba-Mu ini Ya Allah ...

Allah ...
Leraikanlah segala beban di dunia ini
Hanya pada-Mu yang kuharap hanya cinta ikhlas-Mu
Merasuk ke dalam kalbu Allah dengarkanlah hamba-Mu

Allah ...
Dengarkanlah bisikan suara hatiku
Hapuskan noda dan dosa di kalbu
Hanya pada-Mu Agar aku dapat menggapai cinta-Mu

Cintaku pada-Mu ya Allah
Ya Allah

dikutif dari artikel:
Abu Aufa