Cari Ilmu Baru

IBU..., CERITAKAN AKU TENTANG IKHWAN SEJATI...

dari Indrianti

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya: Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...
Sang Ibu tersenyum dan menjawab... Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah... Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya...
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan...
Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...
....setelah itu, ia kembali bertanya...
" Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?"
Sang Ibu memberinya buku dan berkata.... "Pelajari tentang dia..." ia pun mengambil buku itu
"MUHAMMAD", judul buku yang tertulis di buku itu

Subhanallah,.. begitu mulianya akhlak beliau, mampukah kita para ikhwan meneladani beliau,..

tentu jawabnya ada pada diri kita sendiri,. mari kita teladani Sirah Nabi Kita Muhammad SAW, semoga kita diberikan Syafaat oleh beliau, Amiin

Pembatal Keislaman

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk masuk ke dalam Dinul Islam dan berpegang teguh dengannya, serta mewaspadai segala sesuatu yang akan menyimpangkan mereka dari din yang suci ini. Dia mengutus nabi-Nya, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dengan amanat da’wah yang suci dan mulia.

Allah juga telah mengingatkan hamba-Nya, bahwa barangsiapa yang mengikuti seruan para Rasul itu, maka dia telah mendapatkan hidayah; dan siapa yang berpaling dari seruannya, maka ia telah tersesat. Di dalam Kitabullah, ia mengingatkan manusia tentang perkara-perkara yang menjadi sebab “riddah” (murtad dari Dinul Islam) dan perkara-perkara yang termasuk kemusyrikan dan kekafiran. Beberapa ulama rahimahullah selanjutnya menyebutkan peringatan-peringatan Allah itu dalam kitab-kitab mereka.

Mereka mengingatkan bahwa sesungguhnya seorang muslim dapat dianggap murtad dari Dinul Islam disebabkan beberapa hal yang bertentangan, sehingga menjadi halal darah dan hartanya. Diantara sekian banyak hal yang membatalkan keislaman seseorang, Syaikh Al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah, serta beberapa ulama lainnya menyebutkan sepuluh hal yang paling banyak dilakukan oleh umat Islam. Dengan mengharap keselamatan dan kesejahteraan dari-Nya, kami paparkan dengan ringan sebagai berikut :

1. Mengadakan persekutuan dalam beribadah kepada Allah. Dalam kaitan ini, Allah berfirman :

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutukan-Nya dan mengampuni selain dosa syrik bagi siapa yang dikehendaki…”. (An-Nisaa’: 116).

“Sesungguhnya siapa saja yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maaidah: 72)

Termasuk dalam hal ini, permohonan pertolongan dan permohonan do’a kepada orang mati serta bernadzar dan menyembelih qurban untuk mereka.

2. Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai perantara do’a, permohonan syafaat, serta sikap tawakal mereka kepada Allah.

3. Menolak untuk mengkafirkan orang-orang musyrik, atau menyangsikan kekafiran mereka, bahkan membenarkan madzhab mereka.
4. Berkeyakinan bahwa petunjuk selain yang datang dari Nabi muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam lebih sempurna dan lebih baik. Menganggap suatu hukum atau undang-undang lainnya lebih baik dibandingkan syari’at Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, serta lebih mengutamakan hukum taghut dibandingkan ketetapan Rasulullah Shalalhu ‘Alaihi Wa Sallam.

5. Membenci sesuatu yang datangnya dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, meskipun diamalkannya. Dalam hal ini Allah berfirman :

“Demikian itu karena sesungguhnya mereka benci terhadap apa yang diturunkan Allah, maka Allah menghapuskan (pahala) amal-amal mereka”. (Muhammad: 9).

6. Mengolok-olok sebagian dari Din yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, misalnya tentang pahala atau balasan yang akan diterima. Allah berfirman:

“…Katakanlah, apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta ma’af, karena kamu kafir sesudah beriman…”.(At-Taubah: 65-66).

7. Masalah sihir. Diantara bentuk sihir adalah “Ash Sharf” (pengalihan), yaitu mengubah perasaan seorang laki-laki menjadi benci kepada istrinya. Sedangkan “Al ‘Athaf” adalah sebaliknya, menjadikan orang senang terhadap apa yang sebelumnya dia benci dengan bantuan syaithan.

Orang yang melakukan kegiatan sihir hukumnya kafir. Sebagai dalilnya adalah firman Allah, yang artinya :

“..dan keduanya tidak mengajarkan sihir kepada seseorang pun sebelum mengatakan,’Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, karena itu janganlah kamu kafir…”.(Al-Baqaroh: 102).

8. Mengutamakan orang kafir serta memberikan pertolongan dan bantuan kepada orang musyrik lebih daripada pertolongan dan bantuan yang diberikan kepada kaum muslimin. Allah berfirman, yang artinya:

“…barangsiapa di antara kamu, mengambil mereka orang-orang musyrik menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim”.(Al-Maaidah: 51).

9. Beranggapan bahwa manusia bisa leluasa kelar dari syari’at Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Dalam kaitan ini Allah berfirman :

“Barangsiapa yang mencari agama selain Dinul Islam, maka dia tidak diterima amal perbuatannya, sedang dia di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi”.(Ali-‘Imran: 85).

10. Berpaling dari Dinullah, baik karena dia tidak mau mempelajarinya atau karena tidak mau mengamalkannya. Hal ini berdasarkan firman Allah :
“dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-prang yang berdosa”. (As-Sajadah: 22).


Itulah sepuluh naqidhah (pembatal) yang perlu diwaspadai oleh setiap muslim, agar dia tidak terjerumus untuk melakukan salah satu diantara kesepuluh sebab yang dapat mengeluarkannya dari Dinul Islam.

Begitu seseorang meyakini bahwa undang-undang yang dibuat manusia lebih utama dan lebih baik dibandingkan syari’at Islam, maka ia telah kafir. Demikain juga jika ia menganggap bahwa ketentuan-ketentuan Islam sudah tidak relevan lagi untuk diterapkan pada zaman mutakhir ini, atau bahkan beranggapan bahwa aturan Islam adalah penyebab kemunduran dan keterbelakangan umat Islam. Seseorang juga tergolong kafir bila beranggapan bahwa Dinul Islam hanya menyangkut hubungan ritual antara hamba dan rabbnya, tetapi tidak ada kaitannya dengan masalah-masalah duniawi.

Demikian juga jika seseorang memegang bahwa pelaksanaan syari’at Islam, misalnya hukum potong tangan bagi pencuri, hukum rajam bagi pezina muhshon (pezina yang sudah kawin) tidak sesuai dengan peradaban modern, begitu pula halnya dengan seseorang yang beranggapan bahwa seseorang boleh tidak berhukum dengan syari’at Allah dalam hal muamalat (kemasyarakatan), hudud, serta dalam hukum-hukum lainnya. Ia telah terjatuh kepada kekafiran, meskipun ia belum sampai pada keyakinan bahwa hukum yang dianutnya lebih utama dari hukum Islam, karena boleh jadi ia telah menghalalkan apa yang diharamkan Allah, dengan dalih keterpaksaan, seperti berzina (karena beralasan mencari nafkah), minum khamr, riba dan berhukum dengan hukum rekaan manusia.

Marilah kita berlindung kepada Alah dari hal-hal yang menyebabkan kemurkaan-Nya dan dari adzabnya yang pedih. Shalawat dan salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada sebaik-baiknya mahluk-Nya, Muhammad Rasulullah, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.


Maraji':
Aqidah Shohihah Vs Aqidah Bathilah, Syaikh Abdul Aziz bin baaz rahimahullah.

Insya Allah bermanfaat…

oleh: Kantata Takwa

Setetes Embun


Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi sepi tanpa kehadiran wanita. Tanpa mereka, hati, fikiran, perasaan dan hidup lelaki akan terasa hampa walaupun sudah ada segala-galanya. Apalagi yang tidak tersedia di syurga, namun Nabi Adam a.s tetap merindukan Siti Hawa.
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri ataupun putri. Dijadikan dari tulang rusuk yang bengkok untuk di luruskan, tetapi lelaki yang tidak lurus, tidak mungkin mampu untuk muluruskan wanita yang bengkok.
Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus. Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka di ciptakan begitu rupa oleh karena itu didiklah mereka dengan panduan dari Nya.

Jangan coba jinakkan mereka dengan harta, nanti mereka semakin liar, jangan hibur mereka dengan kecantikan, nanti mereka semakin menderita.

Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah, Kenalkan mereka kepada Allah, zat yang kekal,di situlah kuncinya.

Akalnya yang setipis rambutnya, tebalkan dengan ilmu. Hatinya yang serapuh kaca, kuatkan dengan iman. Perasaan yang selembut sutera, hiasilah dengan akhlak yang mulia.

Suburkan dan hiasilah mereka dengan ilmu, iman dan akhlak karena dari situ mereka akan mulia disisi Allah. Akan terhibur dan berbahagia mereka, walaupun tidak jadi miss universe, presiden, perdana mentri Negara atau women gladiator.
Bisikkanlah ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan, Itu bukan diskriminasi Allah, tapi sebaliknya disitulah kasih sayang Allah, karena dari rahim wanitalah negarawan, jutawan, ilmuwan, karyawan,preman, lukman, superman dan wan-man yang lain dilahirkan. Tidak akan lahir superman tanpa superwoman.
Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu iman dan ahklak, mereka bukan saja tidak bisa di luruskan, bahkan mereka pula yang membengkokkan.

Lebih banyak lelaki yang dirusakkan oleh perempuan dari pada perempuan yang di rusakkan oleh lelaki. Sebodoh – bodoh perempuan pun bisa menundukkan sepandai-pandai lelaki.

Itulah akibatnya jika wanita tidak mengenal Allah. Mereka tidak akan tahu diri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss yang kehilangan sekretarisnya, bahkan anak pun kehilangan Ibu, suami kehilangan Istri, dan orang tua kehilangan Putri. Bila wanita durhaka dunia huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa. Para lelakipun jangan mengharap ketaatan tetapi binalah ke kepemimpinan.

Jangan mengharap istri seperti siti fatimah, kalau pribadi belum seperti sayidina ali.

Mutiara
“Berwasiatlah baiklah kamu terhadap wanita, karena wanita itu terjadi dari tulang rusuk yang bengkok, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang bagian atas, maka kalau kamu paksa meluruskanya dengan kekerasan, pasti ia patah, dan jika kamu biarkan saja tentu ia akan bengkok. Karena itu berwasiatlah baiklah terhadap wanita“

oleh: Ahmad Gara Saragih

Penyakit Lupa dan Pengobatannya

Faktor-faktor yang menyebabkan lupa:
1. Banyak mengkonsumsi bawang merah.
2. Sering kenyang atau lambung selalu penuh.
3. Banyak mengkonsumsi ketumbar ynag masih hijau.
4. Sering mengkonsumsi apel yang masam.
5. Banyak mengalami kesusahan.
6. Membaca papan-papan nama atau yang lain di tempat pemakaman.
7. Banyak memandang air yang tenang
8. Kencing di air keruh.
9. Banyak mengkonsumsi roti basah hingga dalam tarap kecanduan.

Cara pengobatannya:
1. Lubban Dzakar
Diriwayatkan dari Abdullah bin Ja’far, ia berkata, “Pada suatu ketika, salah seorang sahabat menghadap kepada Imam Ali bin Abi Talib seraya mengadukan penyakit lupa yang dideritanya, maka Imam Ali menyarankan, “Hendaklah kamu meminum Lubban Syajari. Kerena ia dapat memperkuat hati (akal) dan menghilangkan kelpaan.”
Dalam riwayat lain, ia berkata, “Hendaklah kamu mengkonsumsi Lubban Dzakar: Rendamlah Lubban Dzakar pada malam hari, hingga ketika pagi maka ambil dan gunakanlah sebagai minuman sebelum makan. Ramuan ini sangat efektif untuk mengobati kelupaan.”

2. Kismis: AZ-Zuhri berkata, “Barang siapa ingin menghafal hadits, maka hendaklah ia banyak mengkonsumsi kismis.

3. Istirahat yang cukup: Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata, ”Apabila hati telah lelah beraktifitas, maka kebalikanlah ia pada kondisi semula. Hendaklah istirahat ini dalam waktu yang cukup agar otak tidak mongering. Biarkan jiwa beristirahat selama satu ata dua hari dalam seminggu dari kesibukan menghafal hadits. Hendaklah seseorang mengulang-ulang hafalannya agar tidak mudah lupa, sebagaimana pula ia harus meninggalkannya dalam waktu tertentu hingga tidak mudah lupa, kemdian memulainya kembali.”
Artinya, apabila seseorang telah cukup beristirahat dan dalam tempramen yang normal, maka hendaklah ia segera memanfaatkannya untuk membaca dan belajar.
Hal ini sebagaimana yang dikatakan para psikolog dan cendikiawan, “Jangan kamu belajar dan membaca dalam waktu yang lama hingga tidak terjadi kebosanan.”
Hendaklah seseorang beristirahat selama satu atau dua hari dalam seminggu, menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat rekreasi, dan menyendiri menikmati pemandangan yang indah dan menarik.
Bagi yang ingin menghafal, maka hendaklah ia sering megulang apa yang ingin dihafalnya ketika hendak tidur sehingga tidak terjadi kesimpang-siuran antara materi yang satu dengan materi yang lain.
Hendaknya seseorang tidak membaca hadits, tafsir, kimia, dan sejarah dalam waktu yang bersamaan sehingga pengeahuan yang diperolehnya tidak bercampur antara yang satu dengan yang lain. Akan tetapi harus ada jeda antara materi-materi tersebut mainimal setengah jam.

Bahan-bahan yang efektif untuk mengobati kelupaan adalah:
1. Susu kambing: karena susu kambing akan memperkuat sumsum tulang
2. Susu: Tambahkan cinnamon pada susu. Ramuan ini sangat efektif untuk memperbaiki stamina otak dan daya berfikirnya.
3. Daging kambing: dapat memperkuat hafalan bila sering dikonsumsi.
4. Madu putih: Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa ingin menghafal, maka hendaklah ia mengkonsumsi madu.”
5. Pohon Anyelir: apabila direbus hingga mendidih, baik dengan air maupun susu lalu diminum pada pagi dan sore hari, maka sangat efektif untuk memperkuat daya ingatan.
Pohon dammar dan kemenyan: apabila dihirup, maka akan menjernihkan otak dan menyegarkannya.

KEMULIA’AN BERJILBAB


Rasulullah bersabda” para wanita yang berpakaian tetapi ( pada hakikatnya ) telanjang, lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punduk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tidak mencium semerbak harumnya. ( HR. Abu Daud )

Dan rasulullah juga pernah bersabda, “ Tidak pernah diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar ( jilbab). (HR. Ahmad, Abu Daud, Tarmidzi, Ibnu Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakain ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apalagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas yang bahasa ilmiahnya ‘ milanoma’ pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai dikaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini ialah berpakaian ketat yang dikenakan oleh remaja-remaja putri diterik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun, dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikit bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh majalah kedokteran inggris tersebut telah melakukan poling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir yang didakwahi oleh rosulullah). Tentang ini allah berfirman
“ Dan ingatlah ketika mereka dikatakan : Ya allah andai hal ini (Al Qur’an) adalah benar disisi-MU maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih”. (QS. Al-anfaal :32)

Dan sesungguhnya telah datang azab yang pedih maupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker ini seganas –ganasnya kanker dari berbagai kanker, dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung sinar ultraviolet dalam waktu yang panjang sekujur pakain yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika dipantai dan berjemur disana) yang mereka kenakan.

“Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : hendaknya mereka mengulurkan jilbabnya tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih muda untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS. Al-Ahzab:59)

Islam adalah Din yang sangat memuliakan kedudukan wanita, untuk menjaga kemulian itu maka islam mengatur bagaimana sebaiknya seorang wanita muslimin agar kedudukannya tetap mulia dihadapan allah swt. Lihatlah bagaimana allah memuliakn wanita dalam salah satu nama surat An-nisa (wanita-wanita), ingatlah bagaimana rosulullah memuliakan para muslimah dengan meletakkannya pada pondasi Negara “ wanita iti tiang Negara, apa bila satu Negara wanita itu rusak maka rusaklah Negara itu”, ingatlah pada akhir hayatnya rosulullah masih ingat akan wanita. Rasolullah saw bersabda pada akhir hayat “ ummat, ummatku, sholat tegakkanlah sholat, wanita jaga wanita”. Lihatlah bagaimana seluruh kaum dunia dunia memuliakan wanita-wanita pendamping rosulullah (istri-istri rosulullah) dengan sebutan Ummahatul Mu’minun ( Ibu orang-orang mukmin) .
Begitu mulianya Din islam mendudukkan wanita, adakah agama lainnya didunia ini yang meletakkan wanita sebegitu mulianya ?. setelah mengetahui semua itu akankah kemulian itu akan ditukar dengan suatu kehinaan karena melanggar perintah allah dengan idak mengguanakan jilbab yang sebenarnya yang telah diperintahkan Allah swt.
Dari sini kita mengetahui hikmah yang agung, tubuh manusia didalam perspektif islam tentang perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. Yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena azab dunia seperti penyakit tersebut yang telah dijelaskan, apalagi azab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari Ilmu pengetahuan ini, pada halnya hukum syari’at sudah ada sejak abad 14 yang silam. Apakah engkau melaksanakan berpakaian menutup sekuruh tubuh atau bahkan bertabarruj, dan akankah tetap bangga akan kesalahan yang kita perbuat.

Masuk Yang Manakah Kita!!

Dalam hidup yang amat sederhana dan singkat ini banyak sekali kejadian-kejadian di sekeliling kita yang hampir setiap hari terjadi, baik yang sifatnya positif maupun negatif, namun manusia sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan makhluk lainnya, sepertinya tidak mau memikirkan apalagi menghayatinya. Apakah kita yang termasuk di dalam kejadian-kejadian itu?

Hari ini ada seorang anak manusia yang baru saja dilahirkan oleh ibunya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang telah berpulang ke Rahmatullah. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang sedang melakukan maksiat/berbuat dosa kepada Nya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang baru saja bertaubat memohon ampunan kepada Nya atas segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang sedang mendapatkan rizki dan nikmat dari Nya tanpa disangka-sangka, namun hari ini pula ada seorang manusia yang sedang mendapatkan musibah baik itu berupa sakit, kebanjiran, kebakaran, gempa bumi, tsunami, angina topan, kemalingan, kecelakaan (darat, laut dan udara) dan sebagainya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada sepasang manusia yang telah melangsungkan pernikahannya dengan penuh suka cita, namun hari ini pula ada sepasang manusia yang sedang mengurus perceraiannya karena merasa sudah tidak bisa bersatu lagi. Masuk yang manakah kita ?
Hari ini ada seorang manusia yang baru masuk ke rumah sakit karena sakit yang dideritanya atau akibat kecelakaan, namun hari ini pula ada manusia yang baru saja keluar dari rumah sakit karena telah dianggap sembuh atau sudah sehat oleh Dokter. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang baru mulai meminjam uang atau kredit barang, namun hari ini pula ada seorang manusia yang telah melunasi pinjamannya atau kreditannya, baik itu kredit motor, mobil, rumah dan sebagainya. Masuk yang manakah kita ?
Hari ini ada seorang manusia yang baru saja masuk penjara akibat perbuatannya, namun hari ini pula ada orang yang keluar dari penjara karena telah selesai masa hukumannya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang baru masuk sekolah untuk mendapatkan ilmu dengan biaya-biaya yang sangat mahal, namun hari ini pula ada seorang manusia yang telah selesai menyelesaikan sekolahnya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang/sekelompok manusia yang dengan pikirannya yang baik dia membuat suatu konsep tentang kebaikan untuk umat manusia, namun hari ini pula ada seorang/sekelompok manusia dengan pikiran jahatnya membuat konsep untuk menghancurkan umat manusia lainnya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang bermewah-mewahan/bermegah-megahan dengan dirinya, hartanya, rumahnya, kendaraannya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang jangankan bermewah-mewahan, untuk makan hari ini saja sangat kesulitan. Masuk yang manakah kita ?
Hari ini ada seorang manusia yang baru saja mulai bekerja di tempat kerjanya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang telah di PHK oleh tempat kerjanya. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang baru memulai bisnis, usaha dan dagangnya, namun hari ini pula ada seorang manusia yang sudah tutup, bangkrut/gulung tikar segala bisnis, usaha dan dagangnya karena mungkin tidak laku atau kalah saingan. Masuk yang manakah kita ?

Hari ini ada seorang manusia yang dengan keikhlasannya masuk Islam, namun hari ini pula ada seorang manusia yang karena kebodohannya ia telah keluar dari Islam atau murtad (Na'uudzubillaahi min dzaalik). Masuk yang manakah kita ?

Itulah sebagian kecil kehidupan yang kita lihat bahkan mungkin merasakan sendiri dalam keseharian ini. Suka maupun duka, senang maupun sedih, bahagia maupun sengsara, tawa maupun tangis, kejadian-kejadian tersebut akan silih berganti dialami oleh setiap manusia sebagai makhluk yang lemah dan tak berdaya. Apakah kita termasuk orang yang sabar dan bersyukur dalam menyikapinya?

Sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah sebuah permainan belaka, segala sesuatu yang kita miliki pasti akan musnah dan tidak ada yang kekal. Kendaraan yang kita miliki seperti motor dan mobil bisa rusak dan bahkan hilang diambil orang; rumah yang kita miliki, bisa kebanjiran, kebakaran, terkena gempa bumi bahkan tanah longsor; harta yang kita miliki, bisa hilang dan rusak, dan tubuh kita sendiri yang terkadang kita bangga-banggakan bisa mengalami sakit, semakin tua/keriput dan sampai akhirnya pun nyawa yang ada di tubuh ini juga bisa berpisah dari kita.

Hanya dengan mengingat dan kembali kepada Allah SWT sematalah, hati kita menjadi tenang dan tenteram dalam menghadapi kejadian-kejadian di atas. Dan ingatlah selalu kepada kematian sebelum kita mengalami yang namanya kematian.

Kematian merupakan hal yang terkadang dianggap biasa oleh manusia karena terlalu seringnya melihat, mendengar dan membaca, baik itu yang ada di media elektronik maupun media cetak. Namun apakah kita sudah memikirkan apabila yang mengalami kematian itu adalah orang tua kita, adik dan kakak kita, anak-anak kita, suami atau istri kita, saudara-saudara terdekat kita, tetangga kita, teman-teman kita, dan bahkan diri kita sendiri?

Sungguh kematian adalah sesuatu yang memang sangat ditakuti oleh setiap manusia, kapan dan di mana kita tak akan pernah mengetahui terjadinya pada diri kita?. Padahal kematian merupakan satu-satunya pintu yang harus kita lewati untuk bertemu dengan Allah SWT.

Berbahagialah orang yang menjadikan dunia ini sebagai kendaraan menuju akhirat.
Berbahagialah orang yang memperbaiki hubungan dengan Rabb-nya.
Berbahagialah orang yang memanfaatkan sisa umurnya dengan baik.
Berbahagialah orang yang membangun kuburnya dengan amal shalih sebelum ia memasukinya.

Tanda-tanda Lemah Iman dan Kiat untuk mengatasinya

==Tanda-tanda Lemah Iman==

1. Terus menerus melakukan dosa dan tidak merasa bersalah
2. Berhati keras dan tidak berminat untuk membaca Al-Qur'an
3. Berlambat-lambat dalam melakukan kebaikan, seperti terlambat untuk melakukan shalat
4. Meninggalkan sunnah
5. Memiliki suasana hati yang goyah, seperti bosan dalam kebaikan dan sering gelisah
6. Tidak merasakan apapun ketika mendengarkan ayat Al-Qur'an dibacakan, seperti ketika Allah mengingatkan tentang hukumanNya dan janji-janjiNya tentang kabar baik.
7. Kesulitan dalam berdzikir dan mengingat Allah
8. Tidak merasa risau ketika keadaan berjalan bertentangan dengan syari'ah
9. Menginginkan jabatan dan kekayaan
10. Kikir dan bakhil, tidak mau membagi rezeki yang dikaruniakan oleh Allah
11. Memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan, sementara dirinya sendiri tidak melakukannya.
12. Merasa senang ketika urusan orang lain tidak berjalan semestinya
13. Hanya memperhatikan yang halal dan yang haram, dan tidak menghindari yang makruh
14. Mengolok-olok orang yang berbuat kebaikan kecil, seperti membersihkan masjid
15. Tidak mau memperhatikan kondisi kaum muslimin
16. Tidak merasa bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu demi kemajuan Islam
17. Tidak mampu menerima musibah yang menimpanya, seperti menangis dan meratap-ratap di kuburan
18. Suka membantah, hanya untuk berbantah-bantahan, tanpa memiliki bukti
19. Merasa asyik dan sangat tertarik dengan dunia, kehidupn duniawi, seperti merasa resah hanya ketika kehilangan sesuatu materi kebendaan
20. Merasa asyik (ujub) dan terobsesi pada diri sendiri



==Hal-hal berikut dapat meningkatkan keimanan kita==
# Tilawah Al-Qur'an dan mentadabburi maknanya, hening dan dengan suara yang lembut tidak tinggi, maka Insya Allah hati kita akan lembut. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, yakinkan bahwa Allah sedang berbicara dengan kita.
# Menyadari keagungan Allah. Segala sesuatu berada dalam kekuasaannya. Banyak hal di sekitar kita yang kita lihat, yang menunjukkan keagunganNya kepada kita. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendakNya. Allah maha menjaga dan memperhatikan segala sesuatu, bahkan seekor semut hitam yang bersembunyi di balik batu hitam dalam kepekatan malam sekalipun.
# Berusaha menambah pengetahuan, setidaknya hal-hal dasar yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara berwudlu dengan benar. Mengetahui arti dari nama-nama dan sifat-sifat Allah, orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang berilmu.
# Menghadiri majelis-majelis dzikir yang mengingat Allah. Malaikat mengelilingi majels-majelis seperti itu.
# Selalu menambah perbuatan baik. Sebuah perbuatan baik akan mengantarkan kepada perbuatan baik lainnya. Allah akan memudahkan jalan bagi seseorang yang bershadaqah dan juga memudahkan jalan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Amal-amal kebaikan harus dilakukan secara kontinyu.
# Merasa takut kepada akhir hayat yang buruk. Mengingat kematian akan mengingatkan kita dari terlena terhadap kesenangan dunia.
# Mengingat fase-fase kehidupan akhirat, fase ketika kita diletakkan dalam kubut, fase ketika kita diadili, fase ketika kita dihadapkan pada dua kemungkinan, akan berakhir di surga, atau neraka.
# Berdo'a, menyadari bahwa kita membutuhkan Allah. Merasa kecil di hadapan Allah.
# Cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala harus kita tunjukkan dalam aksi. Kita harus berharap semoga Allah berkenan menerima shalat-shalat kita, dan
senantiasa merasa takut akan melakukan kesalahan. Malam hari sebelum tidur, seyogyanya kita bermuhasabah, memperhitungkan perbuatan kita sepanjang
hari itu.
# Menyadari akibat dari berbuat dosa dan pelanggaran. Iman seseorang akan bertambah dengan melakukan kebaikan, dan menurun dengan melakukan
perbuatan buruk.
# Semua yang terjadi adalah karena Allah menghendaki hal itu terjadi. Ketika musibah menimpa kita, itupun dari Allah.

========================================

Wallahu'alam... smoga bermanfaat untuk anda dan terutama bagi diri saya........

Menjauhi Adu Domba

Adu domba merupakan perangai tercela yang menanamkan dendam diantara manusia, ini merupakan sifat yang dibenci setiap muslim dan muslimah. Sifat yang buruk ini tidak boleh diremehkan, karena diantara ciri-ciri adu domba dan yang telah ditetapkan baginya, bahwa ia bisa memisahkan seseorang dengan kerabatnya, seseorang dengan teman-temannya, bahkan dirinya dengan anggota saudaranya sendiri.

Diantara kisah yang menggambarkan sensitifnya sifat ini adalah sebagaimana disebutkan Syeikh Ibnu Qudamah di dalam kitabnya "Mukhtashar Minhajul Qashidin" bahwa seseorang menjual budak. Dia berkata kepada pembelinya, budak ini tidak mempunyai satu aibpun hanya saja dia suka mengadu domba, tidak menjadi soal bagiku kata pembeli.

Setelah beberapa hari budak itu berada dirumah pembeli, dia menghampiri tuannya seraya berkata, "Sebenarnya tuanku tidak mencintai nyonya. Meskipun begitu, dia tetap ingin menikahi nyonya. Jika nyonya menghendaki, saya bisa membujuknya agar dia tidak menceraikan nyonya, lalu ambillah pisau untuk mencukur rambutnya tatkala dia tidur. Hal ini bisa menyihirnya, sehingga dia senantiasa mencintai nyonya."

Lalu budak itu berkata kepada tuannya, "istri tuan berkomplot dengan seseorang dan ingin membunuh tuan selagi tuan sedang tidur." Maka sang tuan pura-pura tidur, lalu sang istri menghampirinya pelan-pelan sambil membawa pisau. Dia mengira istrinya benar-benar akan membunuhnya. Maka dia segera bangkit dan membunuh istrinya. Keluarga sang istri mendatanginya, lalu membunuhnya. Bahkan permusuhan merembet antara kabilah suami dan istri.

Adu domba bisa menimbulkan tindak pembunuhan, bahkan peperangan antara dua kabilah. Di dalam masyarakat kita banyak terdapat peristiwa yang menunjukkan betapa besar akibat yang ditimbulkan adu domba. Sedangkan istri yang ideal mempunyai sikap yang pasti dalam menghadapi adu domba sesuai dengan hukum syari'at tentang adu domba, bahwa,

"tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." (muttafaq alaihi).

Jika ada seseorang wanita yang menghampirinya dan mengucapkan perkataan yang buruk, dan hal ini seringkali terjadi, maka dia tidak mau mendengarkannya dan tidak memperdulikannya. Bahkan kalau perlu dia membungkam mulut wanita tersebut dan menimpukkan batu kepadanya, sekedar untuk mengajarkan haramnya adu domba.

Ada kalanya seseorang berkata padanya, "Suamimu telah berbuat begini dan begitu", atau "Dia merasa respek terhadap masakan wanita lain", atau "Dia hendak menikah lagi". Tetapi dalam kondisi seperti apapun istri yang solehah dan ideal bisa keluar dari setiap cobaan dengan mendapat kemenangan, rumah tangganya tetap utuh karena memang dia sudah dipersiapkan sebagai istri yang ideal. An-Nawawy rahimahullah menyebutkan bahwa wanita yang menerima kedatangan orang lain yang hendak mengadu domba dan mengatakan begini dan begitu padanya, harus bersikap sebagai berikut:

Tidak membenarkan perkataannya, karena dia orang yang suka mengadu domba dan fasik.
Melarang tindakannya, menasihatinya dan menunjukkan sisi keburukan perbuatannya.
Membencinya karena Allah, karena dia adalah orang yang dibenci di sisi Allah. Kita harus membenci orang yang dibenci Allah.

HIKMAH DIBALIK MUSIBAH

Ada sebagian orang, dengan tidak merasa berdosa, membuat istilah yang kurang proporsional atau tidak ada kaitannya dengan musibah jebolnya tanggul di Situ Gintung, Tsunami di Aceh, luapan lumpur di Sidoarjo, gempa di Yogyakarta dan terakhir Gempa di Sumatra Barat dan sekitarnya. Mereka menyatakan bahwa musibah itu terjadi karena alam sudah bosan atau karena Allah telah murka. Bahkan mereka tidak risih memvonis bencana tersebut sebagai azab. Seyogyanya kita bersikap empati dan arif dalam merespon dan menyikapi apapun peristiwa yang terjadi di bumi.
Musibah apapun yang menimpa umat Rasulullah tidak lepas dari dari 6 perkara:

Pertama, sebagai ujian keimanan. Allah berfirman dalam al-Qur`an Surat al-Ankabut ayat 1-2,
“Alif Lam Mim. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan, “Kami beriman”, dan mereka tidak diuji?! Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti akan mengetahui orang-orang yang benar (dengan keimanannya) dan orang-orang yang berdusta”.
Firman-Nya dalam Surat Muhammad ayat 31,
“Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu, dan akan Kami uji perihal kamu”.

Kedua, sebagai upaya meningkatkan derajat keimanan. Semakin tinggi iman seseorang, semakin tinggi pula ujian yang ditimpakan kepadanya. Dalam al-Qur`an, Hadis dan Sirah Nabawiyah (sejarah nabi) banyak kita temukan kisah musibah yang menimpa para nabi. Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Ayub dan Nabi Muhammad yang mendapatkan ujian dalam dakwah-dakwahnya misalnya.
Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari dan al-Imam Muslim, Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang muslim terkena duri, atau lebih dari itu, kecuali Allah mengangkat baginya satu derajat, dan menghapuskan darinya satu dosa”.

Ketiga, sebagai bukti cinta Allah terhadap hamba-Nya. Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad dan al-Imam al-Thabrani dari Mahmud bin Labid, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Ketika Allah mencintai suatu kaum, Dia mengujinya (dengan memberinya musibah)”.

Keempat, sebagai tanda bahwa Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang (segolongan kaum), kebaikan ini berbentuk pemberian pahala dan penghapusan dosa yang diberikan Allah bagi orang yang bersabar dalam menjalani musibah. Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan al-Imam al-Thabrani, Rasulullah bersabda, “Ketika Allah menghendaki kebaikan bagi hambanya, Dia mengujinya dengan bala’ (musibah). Dan ketika Allah menguji hambanya, Dia memberatkannya”. Saat para shahabat bertanya maksud dari “memberatkannya”, Rasulullah bersabda, “Allah tidak meninggalkan baginya keluarga dan harta”.

Keenam, sebagai siksa Allah di dunia. Dalam al-Qur`an Surat al-Anfal ayat 25, Allah menjelaskan bahwa ketika kemaksiatan dan kejahatan merajalela, dan tidak ada orang yang mencoba melakukan amar makruf nahi munkar, maka siksa Allah (musibah) akan menimpa mereka secara keseluruhan, “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim saja di antara kalian. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.”. Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh al-Imam Abu Dawud, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang melihat orang yang zhalim kemudian mereka tidak mengubahnya, maka hampir-hampir Allah meratakan mereka dengan siksaan dari-Nya”.

Semoga kita dapat mengambil Hikmah dari setiap musibah yang menimpa kita. dan tetaplah berpegang teguh pada agama Allah agar kita menjadi orang-orang yang beruntung,..

by: Muscat dengan perubahan.

Sanksi meninggalkan Shalat

Rasulullah SAW. bersabda, "Barangsiapa menjaga shalat, niscaya di muliakan oleh Allah dengan lima kemuliaan" :

1. Allah menghilangkan kesempitan hidupnya
2. Allah hilangkan siksa kubur darinya
3. Allah akan memberikan buku catatan amalnya dengan tangan kanannya
4. Dia akan melewati jembatan (Shirat) bagaikan kilat
5. Akan masuk syurga tanpa hisab

Dan barangsiapa yang menyepelekan shalat, niscaya Allah akan mengazabnya dengan lima belas siksaan ; enam siksa di dunia, tiga siksaan ketika mati, tiga siksaan ketika masuk liang kubur dan tiga siksaan ketika bertemu dengan Tuhannya (akhirat).

Adapun siksa di dunia adalah :

1. Dicabut keberkahan umurnya
2. Dihapus tanda orang saleh dari wajahnya
3. Setiap amal yang dikerjakan, tidak diberi pahala oleh Allah
4. Tidak diterima do'anya
5. Tidak termasuk bagian dari do'anya orang-orang saleh
6. Keluar ruhnya (mati) tanpa membawa iman

Adapun siksa ketika akan mati :

1. Mati dalam keadaan hina
2. Mati dalam keadaan lapar
3. Mati dalam keadaan haus, yang seandainya diberikan semua air laut tidak akan menghilangkan rasa hausnya

Adapun siksa kubur :

1. Allah menyempitkan liang kuburnya sehingga bersilang tulang rusuknya
2. Tubuhnya dipanggang di atas bara api siang dan malam
3. Dalam kuburnya terdapat ular yang bernama Suja'ul Aqro' yang akan menerkamnya karena menyia-nyiakan shalat. Ular itu akan menyiksanya, yang lamanya sesuai dengan waktu shalat

Adapun siksa yang menimpanya waktu bertemu dengan Tuhan:

1. Apabila langit telah terbuka, maka malaikat datang kepadanya dengan membawa rantai. Panjang rantai tsb. tujuh hasta. Rantai itu digantungkan ke leher orang tersebut, kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya. Lalu malaikat mengumumkan : 'Ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah'. Ibnu Abbas r.a berkata, 'seandainya lingkaran rantai itu jatuh ke bumi pasti dapat membakar bumi'.
2. Allah tidak memandangnya dengan pandangan kasih sayang-Nya Allah tidak mensucikannya dan baginya siksa yang pedih.
3. Menjadi hitam pada hari kiamat wajah orang yang meninggalkan shalat, dan sesungguhnya dalam neraka Jahannam terdapat jurang yang disebut "Lam-lam". Di dalamnya terdapat banyak ular, setiap ular itu sebesar leher unta, panjangnya sepanjang perjalanan sebulan. Ular itu menyengat orang yang meninggalkan shalat sampai mendidih bisanya dalam tubuh orang itu selama tujuh puluh tahun kemudian membusuk dagingnya.

------------------
(Risalah As Sayyid Ahmad Dahlan) Hafidz Al Mundziri, terjemah kitab At Targhiib wat Tarhiib, hal 32