Cari Ilmu Baru

Lampu berteknologi magnetron, ramah lingkungan dan jauh lebih hemat energi

Lampu incandescent atau bohlam kurang begitu populer akhir-akhir ini karena beberapa hal, di antaranya bohlam merubah energi listrik yang diserapnya menjadi panas sebesar 95%. Hanya 5% yang diubah menjadi cahaya. Sedangkan umur pemakaian bola lampu tersebut juga realtif pendek karena tergantung kepada filamennya. Untuk mendapatkan umur yang lebih panjang, para peneliti di Ceravision telah mengembangkan lampu yang didesain khusus dan tidak menggunakan elektrode. Karena menurut mereka, elektrode yang digunakan pada lampu yang mempengaruhi faktor umur lampu. Mereka juga mengembangkan teknologi yang menggunakan microwaves untuk mengubah listrik menjadi cahaya.
Teknologi yang dikenal dengan magnetron akan
memancarkan gelombang mikro (sama dengan yang dihasilkan oleh oven microwave) yang diarahkan ke lampu yang telah didesain khusus tersebut. Elektron-elektron yang dipancarkan bersama gelombang mikro bergerak dengan cepat di dalam medan listrik dan kemudian menabrak atom -atom gas yang sudah terionisasi terlebih dahulu oleh gelombang mikro tersebut. Hasilnya adalah lampu yang berisi gas akan berpendar ketika gelombang mikro mengenainya.
Menurut Ceravision, lampu desain mereka mempunyai efisiensi hingga 50%, sementara lampu incandescent hanya merubah listrik sebesar 5% menjadi cahaya dan pada lampu fluoroscent sekitar 15%. Karena didesain tanpa menggunakan filamen, maka menurut para peneliti Ceravision, lampu tersebut mampu bertahan hingga ribuan jam pemakaian. Sementara dari sisi lingkungan, keuntungan yang diberikan lampu tersebut adalah dengan tidak digunakannya merkuri seperti yang digunakan pada bola lampu saat ini, termasuk lampu hemat energi, seperti lampu fluoroscent.
Coba rakit yuk.!

1 komentar:

  1. makin berkembang teknologi baru yang hemat penggunaan sumber energi....
    sudah saatnya kita beralih ke lampu hema energi.....go green indonesia

    BalasHapus